oleh:Aghia Khumaesi -- Masih ingat dengan kadal raksasa yang membuat kerusuhan dan menghancurkan Kota Manhattan pada 1998? Kadal hasil mutasi akibat zat radioaktif ini akan kembali menyerang kota dalam film daur ulang berjudul sama, Godzilla. Tapi, kali ini si monster lebih ganas dan mematikan hingga ribuan tentara dan senjata pun sulit untuk mengalahkannya. Gareth Edwards sebagai sutradara memang menargetkan film Godzilla terbaru ini lebih modern, “kasar”, dan realistis. Terlebih, dengan teknologi pembuatan film yang kini lebih canggih dengan berbagai efek animasi membuat film ini lebih spektakuler daripada film Godzilla versi 1998. Apalagi, film Godzilla 2014 juga akan rilis dalam versi 3D.
Kisahnya bermula ketika Amerika kembali memanas dan dikejutkan atas kehadiran monster berbentuk kadal besar dari bawah laut. Kadal hasil mutasi zat radioaktif ini seketika membuat keributan besar dan menghancurkan seluruh kota.
Masyarakat dihadapkan pada teror yang mencekam saat monster kadal bernama Kaiju menyerang. Para tentara juga berusaha keras untuk melawan monster Kaiju raksasa yang muncul dari laut. Monster tersebut membuat semua penduduk merasa sangat ketakutan. Kekacauan pun terjadi saat monster tersebut mulai menghancurkan kota. Berhasilkah para tentara ini mengalahkan Kaiju? Bagaimana monster ini bisa keluar dari laut? Apakah bentuk Kaiju sama dengan versi aslinya? Sang penulis David Callaham dan Max Borenstein mengaku, membuat naskah yang lebih realistis dan nyata. Pasalnya, Edwards telah berjanji sebelumnya untuk menyajikan cerita yang jauh lebih mirip versi Jepang dibandingkan karya Roland Emmerich pada 1998. Caranya, dia menceritakan kembali asal usul munculnya monster Godzilla yang menimbulkan kekacauan besar di seantero Amerika Serikat. Dengan begitu, versi terbaru ini dibuat lebih terkesan nyata dan orisinal.
Untuk itu, penonton akan lebih merasakan sensasi “amukan” Godzilla dalam menyerang dan menghancurkan kota. Bahkan, kerusakan yang ditimbulkan pun amat fatal yang dibuat seperti saat Bumi berada pada hari terakhir eksistensinya. Tak heran, biaya yang digelontorkan Legendary Pictures untuk film waralaba yang dibintangi Aaron Tylor Johnson, CJ Adam, Elizabeth Olsen, Sally Hawkins, serta aktor keturunan Jepang Ken Watanabe itu mencapai 160 juta dolar AS. Tapi, film ini diprediksi akan meraup pendapatan yang banyak. Bahkan, sejak awal peluncurannya pada 16 Mei. Benarkah begitu? Tunggu saja. ed: endah hapsari