Rabu 05 Nov 2014 11:00 WIB

Persembahan Guruh untuk Anak Muda

Red:

Lagu-lagu ciptaannya selalu lekat dengan keragaman budaya Indonesia. Lirik demi lirik lagunya memiliki makna yang dalam. "Sedikit sekali komposer yang konsisten menciptakan lagu keindonesiaan," kata konduktor Erwin Gutawa.

Dari kepiawaiannya, kita menyaksikan betapa megahnya kombinasi tari dan lagu itu di atas panggung. Inilah pameran bakat dari seniman besar dari keluarga berdarah seni tinggi dan mempunyai jiwa pejuang bernama Guruh Sukarno Putra.

Di mata Erwin, putra dari presiden pertama Indonesia itu merupakan komposer yang konsisten dan berprestasi. Dia menilai lagu Guruh selalu bernuansa Indonesia agar tumbuh rasa bangga terhadap negeri ini. Erwin mengungkapkan, salah satu pencapaian besar sang maestro, yakni proyek Guruh Gipsy pada 1975 yang menjadi mahakarya sekaligus tonggak musik Indonesia.

Jay Subiyakto, sutradara dan penata artistik, juga menilai Guruh merupakan tokoh hebat yang memiliki ciri tersendiri dalam setiap pergelarannya, baik dalam segi musik atau kostum. Dia pun mengungkapkan, adik dari Megawati Soekarno Putri tersebut pernah memenangkan berbagai kompetisi mencipta lagu.

Meski hampir semua karya Guruh menceritakan keindahan Indonesia, menurut Jay, tetap dapat menjadi hit dan dinikmati banyak kalangan. Terlebih, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaris Indonesia, Chrisye.

Maka, untuk merayakan momen megah itu, Erwin Gutawa dan Jay tertarik mengangkat tema ‘Tribute to Guruh Soekarno Putra’ dalam Konser Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia, pada 28 November mendatang. Sekitar 25 lagu karya Guruh akan dibawakan oleh para artis muda yang tengah naik daun.

Jay menuturkan, konser itu ditujukan bagi para pemuda berusia 35 tahun ke bawah agar memahami pentingnya sejarah negeri sendiri. "Generasi muda tahun 1990-an nggak tahu sejarah Indonesia, nggak tahu tahun 1998 ada apa," ujar Erwin.

Erwin dan Jay menganggap konser ini sebagai persembahan serius untuk Indonesia. Orkestra Erwin Gutawa yang memboyong 90 musisi bakal berperan sebagai tuan rumah untuk mengiringi para penyanyi menampilkan lagunya.

Rencananya, Erwin akan melakukan beberapa perubahan yang cocok pada beberapa lagu Guruh. Dia pun ingin menggabungkan orkestranya dengan gamelan Bali, seperti proyek Guruh Gipsy yang memang menggunakan gamelan Bali. "Semangatnya nggak akan saya kurangi, yang penting nilai-nilai Mas Guruh tetap terbaca. Semangat dan pemikirannya akan tetap terbaca di okestra saya," kata konduktor yang juga pernah menggelar konser Salute to Koes Plus, Bersaudara ini.

Demi menyempurnakan konser akbar tersebut, Erwin dan Jay telah memilih para penyanyi yang akan tampil, di antaranya Raisa, Judika, Superman Is Dead, RAN, Tulus, Nowela, hingga Overtunes.

Sebagai konduktor, ia memberikan kebebasan kepada artisnya untuk memilih karya Guruh yang ingin dibawakan. Selain itu, Erwin mendorong para penyanyi agar tetap membawakan lagu sesuai keunikannya masing-masing.

Raisa sendiri mengaku sangat menyukai lagu ciptaan Guruh. Menurutnya, karya sang maestro memiliki lirik luar biasa dan bermakna dalam. Walau tingkat kesulitan lagu Guruh cukup tinggi, dia menganggapnya sebagai tantangan. "Menjadi bagian dari konser besar merupakan kesempatan langka yang tak boleh disia-siakan," ujar perempuan berambut indah itu.

n c91 ed: endah hapsari

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement