Kamis 21 Jan 2016 11:00 WIB

Midnight Show, Thriller Pembunuh Misterius

Red:

Semula, tujuan mereka--petugas loket Naya (Acha Septriasa), pemutar film Juna (Gandhi), pemilik bioskop Roni (Ronny P Tjandra), dan petugas kebersihan Lusi (Gesata Stella)--hanya ingin mencari solusi agar bioskop yang mereka kelola kembali ramai. Maklum, bioskop Podium yang eksis pada 1998 itu terancam bangkrut.

Demi memancing pengunjung untuk menonton di bioskopnya, Roni sengaja memutarkan fim kontroversial berjudul Bocah. Film tersebut diadaptasi dari kisah nyata pembunuhan yang konon dilakukan oleh seorang anak bernama Bagas sekitar 15 tahun silam itu. Agar lebih dramatis, film ini diputar juga pada waktu midnight show malam itu. Karena Lusi mendadak sakit, terpaksa hanya Naya, Juna, Roni, dan satu satpam yang bertugas malam itu.

Hujan yang turun membuat bioskop sepi pengunjung, tetapi akhirnya ada empat penonton yang datang. Tak mau mengecewakan, Roni memutuskan tetap memutarkan filmnya. Sayangnya, keputusan Roni malah menuai petaka. Dari keempat penonton, ternyata ada satu orang yang terlihat misterius, bahkan tidak mau menampakkan wajahnya karena selalu ditutupi tudung jaketnya.

Diam-diam Juna sempat menduga adanya kemungkinan Bagas, si pelaku pembunuhan seluruh keluarganya yang ketika itu berumur 12 tahun tiba-tiba saja kembali lagi. Pasalnya, Bagas pada umurnya saat ini yang menginjak 27 tahun sudah dibebaskan dari penjara. Juna mengira ia tidak akan suka kasus kriminalnya diangkat ke dalam layar lebar.

Ternyata, dugaan Juna seolah menjadi kenyataan. Saat pemutaran film Bocah, terlihat laki-laki misterius dengan tudung jaketnya berusaha membunuh seorang penonton di bioskop. Ketika penonton lain kaget melihat tindakan tersebut, si pembunuh justru mengincar semua penonton karena dianggap sudah menjadi saksi pembunuhan. Apakah benar si pembunuh itu adalah Bagas?

Cerita film yang ditulis Husein Atmojo mengajak penonton memikirkan siapa pelaku dari pembunuhan tersebut. Sejak awal tidak diberitahukan identitas pembunuh yang selalu menutupi kepalanya dengan tudung jaket itu. Sebaliknya, topeng berwarna putih dengan wajah seram yang selalu dikenakan.

Alur cerita pun menggiring kita untuk memikirkan apa motif si pelaku untuk membunuh semua orang yang ada di bioskop satu per satu. Hingga menuju inti cerita, baru diketahui ternyata pembunuh bertopeng itu hanya ingin memangsa salah satu penonton yang juga bertindak sebagai jaksa pengadilan saat Bagas divonis harus menjalani hukuman penjara.

Cara Husein memberitahukan siapa pembunuh tersebut juga sangat tidak tertebak sehingga pertanyaan demi pertanyaan baru pun bermunculan. Sutradara Ginanti Rona tak kalah menarik menggarap ide film ini dengan menghadirkan banyak efek khusus  sehingga membuat alur cerita terlihat masuk akal dan nyata.

Namun, Ginanti juga banyak memperlihatkan adegan pembunuhan penuh darah. Belum lagi, penyiksaan yang dilakukan pembunuh di bioskop juga sangat menegangkan. Di sisi lain, Ginanti juga banyak menggunakan long take dalam pengambilan film agar emosi pemain terlihat lebih total dan natural. Alhasil, adegan percobaan pembunuhan memang sangat mengejutkan.  c32, ed: Endah Hapsari

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement