Senin 15 Dec 2014 12:00 WIB

Fokus Evakuasi Korban

Red:
Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore.
Foto: antara
Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore.

BANJARNEGARA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tim relawan gabungan penanggulangan bencana longsor di Banjarnegara fokus pada proses evakuasi. Didampingi Ibu Negara Iriana, Jokowi kemarin meninjau langsung lokasi bencana di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. "Kalau untuk masalah bantuan tidak ada masalah, tapi yang paling penting kecepatan evakuasi," kata Jokowi, Ahad (14/12).

Berdasarkan data milik tim relawan gabungan, hingga Ahad (14/12) sore, 39 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 69 korban lainnya masih belum ditemukan. Pencarian korban dilanjutkan hari ini oleh tim gabungan yang beranggotakan relawan dari TNI/Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Basarnas.

Dengan menggunakan mobil jip, Presiden diantarkan langsung ke sisi utara kawasan yang longsor atau dari wilayah Kecamatan Karangkobar. Iring-iringan mobil presiden tiba di lokasi bencana sekitar pukul 11.30 WIB. Sekitar 30 menit berada di lokasi tersebut, Jokowi kemudian kembali ke mobilnya. Dari lokasi longsor tersebut, Jokowi kemudian mengunjungi lokasi pengungsian di desa setempat.

Di lokasi pengungsian, Jokowi menyatakan prioritas utamanya saat ini adalah proses evakuasi korban. Dia menyebutkan, berdasarkan penjelasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, eskavator kemungkinan sudah bisa masuk membantu proses evakuasi korban pada Senin (14/12). "Soalnya kondisinya seperti ini," kata Jokowi.

Tingginya volume material longsor menyebabkan areal yang tertimbun material longsor menjadi sangat luas. Areal di Desa Sampang yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai puluhan hektare dan menjelma menjadi area lumpur akibat turunnya hujan deras. "Tim evakuasi kesulitan mencapai semua titik lokasi yang kami perkirakan lokasi korban tertimbun karena untuk areal longsor menjadi areal lumpur yang sangat dalam," kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Ahad (14/12).

Puluhan alat berat yang sudah didatangkan ke lokasi longsor, beberapa di antaranya terpaksa belum bisa digunakan. Alat-alat berat berupa eskavator itu baru sebatas melakukan pembersihan tanah pada jalan raya penghubung Kota Banjarnegara-Dieng. "Kita singkirkan tanah yang menutupi jalan raya dulu. Nanti, setelah kondisinya memungkinkan, baru membantu pencarian korban," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Atas kondisi ini, proses evakuasi yang dilakukan sepanjang Sabtu (13/12) hanya terbatas dilakukan di beberapa titik. Para relawan harus hati-hati memilih rute untuk mencapai lokasi yang diperkirakan menjadi tempat tertimbunnya korban. "Medannya memang menjadi sulit karena areal longsoran bukan merupakan tanah kering. Namun, sudah menjadi lumpur yang bisa mencapai kedalaman puluhan meter karena hujan masih terus turun," kata Kepala Desa Sampang Slamet.

Slamet mengharapkan, pencarian korban terus dilakukan hingga semua korban ditemukan. Alasannya, kata Slamet, semua warganya beragama Islam. "Seluruh warga kami yang menjadi korban merupakan umat Islam, kami berharap mereka semua bisa ditemukan sehingga bisa dimandikan, dishalatkan, dan dimakamkan sebagaimana mestinya," kata Slamet. n cr05/antara/edy setiyoko/halimatus sa'diyah rep: eko widiyanto ed: andri saubani

***

Data Bencana Longsor Banjarnegara

Korban manusia

32 orang meninggal dunia (7 jenazah belum bisa diidentifikasi)

76 orang masih belum ditemukan

592 orang mengungsi di 10 titik pengungsian di Kecamatan Karangkobar

223 orang mengungsi di Kecamatan Wanayasa

Rumah dan bangunan

35 rumah rusak berat

1 masjid hilang tertimbun tanah

Area sawah dan perkebunan

8 hektare sawah rusak

5 hektare kebun palawija rusak

Hewan ternak mati

5 sapi

30 kambing

500 ayam dan itik

Sumber: BNPB

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement