Wanita memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum pria. Sering kali seorang pria ketika hendak menikahi seorang wanita selalu mempertimbangkan pesona apa yang dimiliki seorang wanita.
Pesona bagi wanita itu adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi SAW. "Seorang wanita akan dinikahi (seorang laki-laki) karena empat hal: hartanya, kehormatannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang berkomitmen terhadap agamanya maka kamu akan beruntung." (HR Muslim).
Pertama, pesona harta. Seorang wanita hendaknya memiliki profesi yang sesuai dengan fitrahnya, untuk membangun kemandirian finansial dan kemampuan antisipasi terhadap berbagai problem keuangan, yang terjadi dalam kehidupan pribadi ataupun keluarganya pada kemudian hari.
Kedua, persona kehormatan. Kehormatan pada awalnya adalah garis keturunan dan hubungan kekerabatan. Jika lahir dari keluarga biasa, seorang wanita masih dapat memiliki kehormatan melalui peningkatan ketakwaan dan menghindari perbuatan tercela, yang dapat merusak reputasi dirinya.
Ketiga, pesona kecantikan. Kecantikan kadang dapat menjadi sumber fitnah. Karena itu, seorang wanita hendaknya melakukan perawatan diri melalui busana ketakwaan, yang dapat memancarkan kecantikan dan kesalehannya. Kecantikan fisik hendaknya diiringi dengan kecantikan sifat dan akhlak yang mulia.
Untuk itu, seorang wanita hendaknya dapat menata tutur kata dan tingkah lakunya, juga berdoa setiap kali berhias di depan cermin. "Ya Allah, Engkau telah mempercantik penciptaanku maka percantiklah akhlakku." (HR Ahmad).
Keempat, pesona keagamaan. Seorang wanita yang berkomitmen terhadap agama akan menjadi pesona tersendiri bagi pria yang saleh. Maka itu, seorang wanita hendaknya senantiasa melakukan peningkatan kualitas keistikamahan dalam beragama.
Selain itu, kaum wanita harus dapat meluruskan orientasi kaum pria dalam pernikahan. Sehingga, kaum pria benar-benar menjadikan aspek agama sebagai tolok ukur dalam memilih wanita yang akan dinikahinya.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya akan menjerumuskan dirinya. Janganlah kalian menikahi wanita karena kekayaannya, karena bisa jadi kekayaannya akan menghancurkan dirinya. Akan tetapi, nikahilah wanita karena agamanya. Sungguh seorang budak wanita yang cacat telinganya, hitam kulitnya, tetapi bagus agamanya jauh lebih utama." (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Baihaki).
Semoga Allah membimbing kita para kaum wanita agar dapat membekali diri dengan kesempurnaan agama. Begitu juga, kaum pria berorientasi agama sebagai standar dalam memilih wanita sebagai pendamping hidupnya. Amin.
Oleh Siti Mahmudah