Sabtu 07 Jan 2017 16:00 WIB

JK Klaim Soal RI-Aussie Usai

Red:

JAKARTA Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai kasus yang melibatkan militer Indonesia dengan Australia tak perlu diperpanjang lagi. Menurut dia, masalah tersebut saat ini sudah diselesaikan dengan baik setelah disampaikan klarifikasi dan adanya permintaan maaf dari Australia.

Setelah minta maaf, tentu bagi suatu negara minta maaf tentu sangat berat juga itu atas kesalahan. Mungkin kan pasti bukan posisi pemerintah secara nasional, mungkin hanya lokal, mungkin hanya di tingkat apalah, sesuatu. Saya kira persoalan, saya kira, sudah dapat diselesaikan dengan baik, kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/1).

JK menilai, sikap pemerintah yang memutuskan hubungan kerja sama militer dengan Australia tersebut wajar dilakukan apabila negara lain melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap Indonesia. Menurut dia, untuk meningkatkan hubungan antarnegara pun diperlukan sikap saling menghormati satu sama lain.

Saya kira sudah jelas semua, itu suatu negara harus saling menghormati. Karena itulah, begitu ada hal-hal yang menurut pandangan kita tidak pantas, tentu kita pemerintah harus bereaksi karena ini menyangkut masalah di TNI tentu reaksinya dari TNI, bukan Kemenlu contohnya, ujar dia.

Selain itu, menurut JK, setelah ada klarifikasi dari pihak Australia serta adanya permintaan maaf, kedua negara masih dapat membicarakan hubungan kerja sama lagi. JK juga membantah terdapat perbedaan pendapat antara panglima TNI dan menteri pertahanan dalam masalah ini.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali menegaskan jika persoalan yang menimpa TNI dan militer Australia menyangkut ideologi. Gatot mengatakan, bagi setiap prajurit TNI, ideologi negara adalah hal yang sangat prinsip. Bahkan, setiap prajurit akan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi mempertahankan ideologi negaranya.

Dalam pendidikan doktrin militer bahwa setiap tentara harus sangat mencintai ideologi bangsanya dan setiap prajurit rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk menghadapi apa pun juga terkait ideologinya, kata Gatot, Jumat (6/1).

Gatot menambahkan, dalam setiap pasukan khusus, doktrin terhadap ideologi negara harus diberikan secara luar biasa. Itu tak lain agar para pasukan tersebut benar-benar mencintai negaranya.

Ideologi negara itu pula yang menurutnya menjadi alasan penghentian sementara kerja sama militer antara TNI dan Australian Defence Force (ADF). Gatot menyebut langkah tersebut diambil karena adanya pelecehan terhadap ideologi Pancasila dan kurikulum pendidikan militer oleh militer Australia.

Penghentian kerja sama militer antara kedua negara tersebut terkait adanya pelecehan terhadap ideologi Pancasila dan kurikulum pendidikan militer, ujar Gatot.    rep: Dessy Suciati Saputri, Dadang Kurnia, ed: Hafidz Muftisany 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement