Ahad 24 Aug 2014 14:47 WIB

AS Siap Serang ISIS

Red: operator

Eksekusi terhadap wartawan AS dianggap sebagai serangan teroris.

WASHINGTON -Gedung Putih menyatakan siap melakukan serangan terhadap ISIS jika kelompok itu mengancam warga Amerika. Pentagon pun telah memperingatkan ancaman ISIS tersebut dan mengatakan operasi terhadap kelompok itu mungkin sangat diperlukan.

"Strategi apa saja yang digunakan untuk melawan ISIS juga harus dilakukan di kedua perbatasan di Irak dan Suriah," kata wakil penasihat keamanan nasional Ben Rhodes, seperti dilansir Gulf Times, Sabtu (23/8). "Jika kami mengetahui ada rencana melawan Amerika, kami mengetahui adanya ancaman terhadap AS dari mana saja, kami siap mengambil tindakan melawan ancaman itu,"ujarnya menambahkan.

"Kami sudah menjelaskan, jika kalian menargetkan warga Amerika, kami akan menargetkan kalian di manapun kalian berada, dan inilah yang akan memandu rencana kami pada masa depan," katanya.

Gedung Putih menyebutkan pembunuhan wartawan Amerika James Foley oleh ISIS merupakan "serangan teroris" terhadap Ame rika Serikat. "Ketika Anda melihat seseorang membunuh sedemikian rupa mengerikan, ini mewakili serangan teroris terhadap negara kita dan terhadap warga negara AS," ujar Rhodes.

Rhodes, yang berbicara tiga hari setelah kelompok garis keras Islam merilis satu video pemenggalan Foley, mengatakan bahwa eksekusi itu "merupakan satu penghinaan".

"Serangan tidak hanya kepada dirinya karena dia orang Amerika, dan kita melihat bahwa itu sebagai serangan terhadap negara kita ketika salah satu dari kami terbunuh seperti itu."

Meski begitu, Rhodes juga mengatakan bahwa membayar tebusan untuk membebaskan sandera termasuk "kebijakan yang tidak tepat"."Washington tidak akan memberikan dana untuk organisme teroris," kata Rhodes mengonfirmasi kebijakan lama Washington di tengah-tengah klaim dari ISIS bahwa negara-negara lain telah membayar agar warga negara mereka dibebaskan.

"Kami merasa sangat tegas bahwa itu bukan kebijakan yang tepat bagi pemerintah untuk mendukung pembayaran uang tebusan kepada organisasi teroris. Dalam jangka panjang kita menyediakan dana tambahan untuk organisasi teroris ini, yang memungkinkan mereka untuk memperluas operasi mereka," kata Rhodes mengungkapkan Washington percaya dengan membayar tebusan hanya menciptakan insentif kejahatan bagi organisasi teroris ke depan dan sumber pendanaan. "Dan, kami ingin memotong dan mematahkan sumber-sumber pendanaan."

Dia menambahkan bahwa ada "sejumlah kecil" sandera AS--tanpa memberikan angka tertentu--ditahan di Suriah. "Dan, kita akan terus melakukan upaya apa pun yang kita bisa untuk mencoba untuk membawa mereka pulang," ujarnya menambahkan.

Kecaman OKI

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) turut mengecam pemancungan brutal terhadap war tawan Amerika Serikat James Foley yang dilakukan ISIS.

Dalam satu pernyataan, Iyad Madani Ameen, Sekretaris Jenderal OKI, menegaskan, tindakan-tindakan yang dilakukan ISIS tidak memiliki hubungan dengan Islam dan nilainilainya karena aksi mereka bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar OKI.

Seperti dilansir Antara, Medani menyatakan belasungkawa kepada keluarga Foley, Presiden AS Barack Obama, dan rakyat negeri Paman Sam. Dia juga kembali menyampaikan belasung ka wa kepada ratusan keluarga Muslim dan Kristen yang anggotanya tewas di tangan ISIS.

Medani memuji kecaman yang dibuat oleh negara-negara internasional dan regional yang berbeda dan badan-badan terhadap tindakan kejahatan ISIS, mengacu pada fatwa Mufti Saudi yang menganggap ISIS merupakan "musuh pertama Islam".

Selain itu, Medani menegaskan bahwa OKI mendukung upaya internasional yang memerangi "entitas teroris" ini, yang tidak menghormati martabat manusia dan melanggaran ajaran toleransi Islam.

Dia menyambut gagasan penyelenggaraan konferensi internasional untuk memerangi ISIS, dan menyerukan pemisahan politik administratif lembaga-lembaga sosial di Irak sejak intervensi AS pada 2003.

Para pemimpin pertahanan AS mengatakan bahwa ISIS menimbulkan bahaya yang lebih besar daripada "kelompok teroris" konvensional dan sedang mengejar visi yang bisa secara radikal mengubah wajah Timur Tengah. rep:Dessy Suciati Saputri  ed:endah hapsari

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement