AS makin percaya diri melancarkan aksi menggempur ISIS lantaran adanya dukungan Inggris, Prancis, dan Denmark.Setelah perdebatan panjang di parlemen Inggris pada Jumat, ang gota parlemen pun akhirnya menyetujui keterlibatan negerinya dalam serangan udara. Enam pesawat Tornado RAF rencananya juga akan dikerahkan.
"Masalah ini mengenai teroris psikopat yang berusaha membunuh kita dan kita harus menyadari, suka atau tidak, mereka telah menyatakan perang dengan kita," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron seperti dilansir BBC.
Cameron juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa intervensi yang dilakukan atas permintaan Pemerintah Irak ini secara moral dibenarkan untuk memerangi "organisasi teroris brutal".
Menteri Pertahanan Michael Fallon mengatakan kepada BBC, prioritas dalam misi ini adalah menghentikan "pembantaian warga sipil" di Irak.
Inggris maupun sekutunya akan terus dipandu oleh intelijen Irak dan Kurdi dalam mengidentifikasi target.Tak hanya Inggris, jet tempur Prancis juga telah bergabung dalam serangan udara di Irak.
Belgia dan Denmark pun telah memberikan dukungannya dengan mengirimkan pesawat. Denmark akan mengirim tujuh jet tempur F-16 untuk membantu menggempur ISIS.
"Saya sangat senang bahwa saat ini terbentuk koa lisi yang besar, termasuk negara-negara sekitar yang ingin membe rikan kontribusi," kata Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt, Jumat.
Dia menambahkan bahwa jet-jet tempur Denmark tidak akan bergabung dengan pesawat AS untuk target pengeboman di Suriah.
Keputusan untuk mengambil bagian dalam misi di Irak diharapkan mendapat dukungan mayoritas di parlemen dan F-16 dapat diki rim pada pekan selanjutnya. Pasukan akan dikerahkan selama 12 bulan.
"Kami diminta untuk berkontribusi di Irak, itu cocok dengan apa yang koalisi inginkan. Berkaitan dengan Irak, kami telah mendapat permintaan konkret dari Pemerintah Irak," kata Thorning-Schmidt. Ia menambahkan bahwa ISIS adalah satu organisasi yang mengerikan dan Denmark akan membantu menangkal kegiatan terorisme.
Denmark juga telah diminta oleh AS untuk mengirim pasukan guna membantu pasukan keamanan Irak dan Kurdi. Di sisi lain mereka mengaku tidak memiliki informasi yang cukup termasuk untuk membeberkan negara mana saja yang memberikan kontribusi dalam misi tersebut.
"Apa yang kita dapat putuskan adalah bahwa koalisi akan mengambil bagian dalam pertempuran,'' ujarnya. Sementara kini posisi mereka berada di Irak. rep:c69, ed:endah hapsari