Ahad 12 Oct 2014 12:13 WIB

Seinendan dari Pameungpeuk

Red: operator

Wajah keriput yang tetap dipaksanya tersenyum. Segelas teh tawar hangat dipegang tangannya yang sudah gemetar. Teh tanpa gula yang dibuat sang anak yang merawatnya di usia senja. Saya bertamu ke kediaman Roin Sobana (86 tahun). Pria tua itu adalah sumber sejarah lisan, pelaku sejarah perjalanan Pameungpeuk pada saat pendudukan Jepang.

Tubuhnya tak segagah tentara. Posturnya tak tinggi, mungkin hanya 150 cm. Satu lagi yang kurang, ia tidak fasih berbahasa Indonesia. Bahasa Sunda adalah satu-satunya bahasa yang dikuasainya. Tak mengapa, ada Sekretaris Desa Pameungpeuk Dimyati yang menamani kedatangan saya. Cukup berperan sebagai penerjemah.

 

 

 

 

 

 

Roin Sobana.

Roin merupakan bekas seinendan, barisan tentara muda yang dibentuk Jepang pada 1942-1945. Cerita Roinlah yang mengembalikan suasana Pameungpeuk saat banyak beberapa bangunan penting dihancurkan Je pang. Dari Roin pula diketahui bahwa Pa meung peuk merupakan basis yang diper hitung kan sebagai produsen tentara Indonesia berseragam Jepang.

"Alun-alun Pameungpeuk dijadikan tempat latihan berperang," ujarnya. Latihan yang dikenangnya mendalam. Sesama pemuda Pameungpeuk, ujarnya, dibuat berkelahi satu sama lain. Siapa pun yang kalah, hukuman lebih berat, bisa jadi cambuk bakal menantinya. Roin pun mengenang saat para seinendanberjalan kaki satu hari satu malam dari Pameungpeuk menuju Garut. Berjalan kaki saat jalur belum semulus sekarang. Jurang, tanah longsor, hingga binatang buas bisa jadi ancaman.

Roin juga menginformasikan beberapa bangunan penting yang sampai sekarang masih berdiri. Seperti bangunan SDN 1 Pameungpeuk yang dulu digunakan sebagai sekolah rakyat. Bangunan sekolah yang didirikan Hindia Belanda pada 1912 dengan nama Vervoleg School. "Bangunan tua lainnya sudah banyak yang hilang, seperti penjara, gudang makanan, dan beberapa bangunan pemerintahan lainnya," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement