Jumat 03 Oct 2014 17:00 WIB

Satuan Petugas Haji Menuju Arafah

Red:

MAKKAH — Pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, pada 3 Oktober 2014 tinggal menunggu beberapa waktu lagi. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia untuk Arab Saudi menyatakan seluruh kesiapannya melayani 155.200 jamaah  Indonesia yang akan menjalani wukuf pada Jumat (3/10).

Sebelum jamaah haji Indonesia tiba di Arafah, ratusan petugas PPIH Daerah Kerja (Daker) Jeddah yang menjadi satuan tugas (satgas) yang akan ditempatkan di Arafah sudah berangkat menuju pos penugasannya pada Kamis (2/10) pagi waktu Arab Saudi (WAS).

"Alhamdulillah, kami petugas Satgas Arafah secara konsep sudah siap untuk melayani tamu-tamu Allah di Arafah. Kami terus berusaha supaya layanan ini sesuai rencana Pemerintah Arab Saudi dalam pelaksanaan haji tahun ini," kata Kepala Satgas Arafah yang juga Kepala PPIH Daker Jeddah Ahmad Abdullah Yunus di Makkah, Kamis (2/10) pagi.

Menurutnya, kekuatan Satgas Arafah sekitar 132 orang, didukung sejumlah petugas gabungan dari PPIH Indonesia di Arab Saudi, petugas dari Daker Makkah, petugas Daker Madinah, serta tenaga musiman (temus). Semua satgas disiapkan untuk melayani ratusan ribu jamaah Indonesia.

Dalam Satgas Arafah ini terdapat 10 koordinator maktab yang akan mengawasi semua kegiatan di tiap-tiap maktab. Tak hanya itu, ada pula petugas yang mengontrol kondisi maktab dan mengawal jamaah. Tak hanya itu, ada pula petugas transportasi dan pengawas katering yang juga menangani distribusi makanan bagi sekitar 2.950-3.000 jamaah per maktab. "Bila terjadi sesuatu pada katering, pengawas katering akan stand by dan segera mencari solusinya," katanya.

Mengenai mobilisasi jamaah haji dari pemondokan masing-masing di Makkah ke Arafah, kata Ahmad Abdullah, menjadi domain atau tanggung jawab PPIH Daker Makkah. Jamaah diberangkatkan dari masing-masing pemondokan sesuai jadwal. Ada yang diberangkatkan pada pukul 08.00 WAS, 10.00 WAS, 12.00 WAS, 14.00 WAS atau 15.00 WAS, hingga pukul 24.00 WAS. Posisi petugas dari Satgas Arafah hanya memonitor dalam proses mobilisasi jamaah tersebut.

 

Pedoman pengawasan mobilisasi jamaah dari pemondokan ke Arafah menggunakan dua jalur. Jalur bravo dan jalur entry data. Jalur bravo adalah pelaporan petugas yang memonitor pergerakan jamaah dari pemondokan ke Arafah. Sedangkan, jalur entry data dilakukan dengan mekanisme pelaporan rutin ketua kloter kepada Tim Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang berkantor di Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah. "Yang lebih akurat itu jalur bravo," ujarnya.

Sedangkan, lokasi ke-52 tenda maktab tersebut di Padang Arafah, kata Ahmad Abdullah, tidak mengalami perubahan seperti tahun lalu. "Masih di lokasi yang menjadi tanggung jawab Muasasah Asia Tenggara," katanya.

Di sisi kanan area jamaah Indonesia terdapat tenda maktab milik 22 ribu jamaah haji asal Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura. Sedangkan, di seberang tenda maktab jamaah haji reguler Indonesia terdapat tenda maktab jamaah haji khusus Indonesia. Jumlah jamaahnya sekitar 13.600 orang.  

Selain tugas utama di atas, petugas Satgas Arafah bertanggung jawab melayani tenda-tenda Misi Haji Indonesia. Tenda ini terdapat Amirul Haj, tamu delegasi, tim pengendali, serta penanggung jawab pelaksanaan haji Indonesia di Arab Saudi.

Bila pelaksanaan wukuf di Arafah selesai, kata dia, jamaah haji mulai diarahkan ke Muzdalifah. Semua petugas Satgas Arafah akan melakukan sweeping, termasuk di area Jabal Rahmah. Ahmad Abdullah berharap, tahapan sweeping bisa selesai sebelum Sabtu (4/10), pukul 02.00 WAS.  rep:zaky al hamzah ed: dewi mardiani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement