SUBANG –– Dinas Peternakan Kabupaten Subang, mewaspadai munculnya penyakit flu burung menjelang Lebaran tahun ini. Pasalnya, wilayah dengan 30 kecamatan tersebut, masih belum bebas dari penyakit mematikan itu. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Subang, Agus Sugama, mengatakan, sampai saat ini, Indonesia belum terbebas dari flu burung. Termasuk Kabupaten Subang. Apalagi, kata dia, sejak 2008 lalu Subang memiliki riwayat kasus flu burung yang menyerang unggas dan itik.
"Kali pertama meledak kasus ini, terjadi empat tahun lalu," ujar Agus, kepada Republika, Senin (14/7). Namun, selama empat tahun itu pula, kasus flu burung berangsur-angsur menurun. Terakhir muncul di 2014, yakni Januari dan Maret. Dia menyebutkan, dari 30 kecamatan, lima kecamatan melaporkan adanya kematian unggas secara mendadak. Namun, jumlahnya tidak sampai ribuan ekor yang matinya. Li ma kecamatan itu, Subang, Cijambe, Cisalak, Pagaden, dan Cipunagara. Paling banyak kasus di Cipunagara, yakni sekitar 50 ekor unggas mati mendadak.
Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai penyakit ini. Seluruh kecamatan mendapat pengawasan ekstra. Apa lagi jelang lebaran seperti sekarang. Mengingat, arus lalu lintas unggas di wilayah Subang cukup tinggi saat momen seperti ini.
Selain waspada, Disnak juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kejelian dalam memilih unggas atau itik. Terutama, masyarakat yang akan memanfaatkan itik atau unggas untuk keperluan lebaran. Tipsnya, kata dia, pilihlah unggas atau itik yang sehat. Apalagi, alau diternak sendiri. Riwayat kesehatannya bisa diperhatikan. "Pilih unggas yang sehat selama dua pekan terakhir sebelum dipotong," ujarnya.
Sementara Endah Pratiwi (26 tahun), salah seorang pedagang ayam di Pasar Pujasera Subang, mengaku, tidak khawatir atas kasus flu burung tersebut. Dirinya meyakini, Disnak akan turun tangan bila menemui kasus tersebut. Saat ini, kata dia, penjualan daging ayam cukup stabil bahkan hargapun cenderung turun. Yakni, dikisaran Rp 35 ribu per kg. Namun, harga ini diprediksi akan naik kembali sepekan jelang lebaran. Meng ingat, saat itu permintaan akan ayam mengalami kenaikan. "Bisa jadi tembus di harga Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu per kg," ujarnya. rep:ita nina winarsih ed: agus yulianto