JAKARTA — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan ingin melancarkan jalannya arus mudik Lebaran 2014, salah satunya dengan menekan angka kecelakaan. Caranya dengan memberi penyuluhan agar warga tidak mudik dengan sepeda motor. Jika sudah telanjur, pemudik maksimal dua orang dalam satu motor.
‘’Kalau motor bonceng tiga, sejak dari Jakarta diberhentikan,’’ kata Kapolri Jenderal Sutarman, Sabtu (18/7).Jika sudah telanjur di jalur pantura dengan muatan melebihi dua orang, sisanya akan diturunkan. Alternatif berikutnya, motor tidak boleh beroperasi.
Foto:Iggoy el Fitra/antarafoto
Pemudik menggunakan motor melintas di Jalan Raya Bukittinggi - Padang, di Padangpanjang, Sumbar.
‘’Nggak ada kendaraan (seperti itu), itu kan nggak manusiawi. Ini kan operasi kemanusiaan,’’ kata dia. Kepala Biro Penmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 2,7 juta pemudik diprediksi akan menggunakan sepeda motor untuk mudik atau 11 persen naik dari tahun sebelumnya Menurut Boy, sepeda motor mendominasi angka kecelakaan ketika mudik tahun lalu yang menyebabkan pemudik meninggal dunia. ‘’Kita imbau masyarakat tidak gunakan sepeda motor.
Kecelakaan lalu lintas menyebab kan 700 orang meninggal dunia pada 2013, dan sekitar 70 persen melibatkan motor,
sisanya bus dan roda empat,’’ katanya.
Siswa polisi dilibatkan
Untuk mengamankan arus mudik, Polri mengerahkan 86.243 personel yang terdiri dari 2.713 personel Mabes Polri serta 83.530 personel dari seluruh Polda.
Kapolri menga takan, di dalam puluhan ribu personel terdapat siswa polisi.Mereka termasuk dari SIP, Sescapa, PTIK, dan Sespimma. ‘’Total 873 personel siswa sekolah Polri,’’ kata dia.
Selain itu, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 51.552 personel dari instansi lain nantinya akan ikut membantu, di antaranya TNI yang menyumbangkan 10.165 personel, Dinas Perhubungan dengan 7.795 personel, Satpol PP 8.905 personel, serta 7.628 petugas kesehatan.
‘’Sisanya dari unsur potensi masyarakat, seperti Pramuka dan Komunitas Orari (Organisasi Amatir Radio Indonesia), dalam rangka melakukan peman tauan keselamatan masyarakat dijalan raya,’’ kata dia.
Kapolri juga mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadapi mudik tahun ini. Ia menjelaskan, kecelakaan lalu lintas pada mudik Lebaran 2013 di atas 5.000 kasus yang menurut dia merupakan angka yang besar. Apalagi ditunjang dengan 795 meninggal dunia dan 1.335 luka berat.
Sutarman mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk siagakan seluruh RS dan puskesmas sepanjang pantura, jalur Sumatra, dan lainnya. ‘’Sehingga, setiap kejadian, kita bawa ke RS untuk dirawat,’’ kata dia.
Rezeki pengojek
Sementara itu, laporan di lapangan menunjukkan, menjelang masuknya waktu shalat Zhuhur, Sabtu (19/7), moda transportasi darat mulai memadati jalur pantura, Kabupaten Indra mayu, Provinsi Jabar. Ribuan kendaraan roda dua, empat, hingga bus dan truk-truk besar seakan tak henti meramaikan suasana arus mudik di jalur terpadat
di Tanah Air ini.
Moda transportasi darat itu masih bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Kondisi ini pun ditunjang dengan “mulusnya” badan jalan di jalur pantura Jabar.
Meningkatnya aktivitas transportasi arus mudik lebaran ini tentunya membawa berkah tersendiri bagi para tukang ojek yang mangkal di Pertigaan Celeng, Kabupaten Indramayu. Betapa tidak, penghasilan mereka pun bertambah berlipat kali.“Alhamdulillah, namanya juga rezeki,” kata salah satu tukang ojek di Pertigaan Celeng, Dion (30 tahun).
Menurut dia, penghasilannya itu akan semakin meningkat dengan semakin dekatnya waktu lebaran. rep:wahyu syahputra/agus yulianto ed: nina chairani