Senin 17 Oct 2016 14:00 WIB

Clean Up Jakarta Day, Ajak Masyarakat Bersihkan Jakarta

Red:

Sampah berserakan sudah biasa kita lihat di jalanan Ibu Kota. Tak sedikit pula kita melihat pasukan oranye membersihkan Jakarta dan sekitarnya. Namun, ternyata itu saja tidak cukup, butuh gerakan yang bisa membangkitkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan sampah di kota tercinta ini.

Ketua sekaligus pendiri Clean Up Jakarta Day, Angela Jelita Richardson, menjelaskan, kegiatan ini berawal dari dirinya dan sang suami yang memang cinta akan kebersihan. Ia dan suaminya yang merupakan salah satu petinggi Adaro tidak malu memungut sampah yang berserakan di pantai. Dari situ banyak yang bingung dan bertanya apa yang dilakukan perempuan cantik ini, tapi lama-kelamaan ada yang membantu. Muncullah ide untuk membuat gerakan besar untuk membersihkan Jakarta dari sampah.

"Gerakan ini diadopsi dari Australia yang memang mempunyai Clean Up Australia. Tapi kami tidak kerja sama, hanya idenya saja dari sana," katanya kepada Republika saat ditemui disela kesibukannya dalam acara Clean Up Jakarta Day, Ahad (16/10).

Dalam acara gotong-royong ini, dia mengundang komunitas, individual, anak sekolah, pekerja, maupun pebisnis untuk bergabung menjadi satu, hanya untuk satu hari membersihkan sampah. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, relawan yang tergabung dalam kegiatan ini juga bisa belajar memilah sampah dan tahu mana sampah yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak bisa.

Kegiatan ini merupakan keempat kalinya diselenggarakan. Hanya dalam waktu dua jam mereka diminta untuk membersihkan sampah dititik yang sudah ditentukan. Untuk tahun ini ada sekitar 50 titik di Jakarta. Di antaranya Gelora Bung Karno, Kemang, Taman Fatahilla, Pantai Indah Kapuk, dan lainnya. Bukan hanya itu, di Bandung, Bali, dan Tabalong Kalimantan juga ada. Semua serentak dilaksanakan dalam satu hari, Ahad (16/10) pagi.

"Peserta dari Jakarta mencapai 20 ribu orang. Bandung 5.000 orang, karena masih baru mulai. Bali juga masih percobaan sekitar 1.000 orang, Kalimantan 20 ribu. Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, setiap tahun relawannya jumlahnya terus bertambah jadi dobel. Saya harap kesadaran masyarakat turut tumbuh. Kesadaran sudah makin baik tapi perlahan. Perubahan memang tidak pernah cepat," katanya menjelaskan.

Untuk menyelenggarakan kegiatan ini, walaupun hanya dilakukan dalam sehari, tapi planning-nya cukup lama, memakan waktu enam sampai delapan bulan. Sebelumnya, ada edukasi ke sekolah-sekolah sebelum pelaksanaan. Panitia bertemu dengan sejumlah perusahaan yang terlibat, terutama dengan team leader.

Gandeng pihak lain

Setelah memungut sampah di tempat yang sudah ditentukan, relawan berkumpul di satu titik. Mereka membawa sampah hasil pungutannya, kemudian dipilah antara yang bisa didaur ulang dan tidak. Nantinya sampah akan ditimbang lebih dahulu, kemudian dipilah dan dimasukkan ke bank sampah masing-masing wilayah. Kegiatan ini juga menggandeng Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, mengatakan, ini sudah kali keempat keterlibatan mereka. Dinas Kebersihan DKI mendukung masyarakat untuk menjaga kebersihan. Karena sebelumnya, Dinas Kebersihan sudah rutin membersihkan, kini saatnya mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan. "Sosialita ada yang ikut. Minimal tidak usah bersihkan sampah, kalau ada yang buang sampah cerewet saja. Eh jangan dong. Dimulai dari diri sendiri," katanya.

Pihak penyelenggara gerakan ini juga bekerja sama dengan pihak lain termasuk Mahaka Media Grup dan Adaro. Mereka menggandeng perusahaan tersebut untuk menggalang dana juga untuk bantuan publikasi.

Corporate PR Mahaka Media, Baby Bintansyah, mengatakan, dalam kegiatan ini Mahaka Media sebenarnya menjadi media partner. Namun, dalam pelaksanaannya mereka mau terlibat langsung dalam kegiatan sosial bersih-bersih ini. Mahaka menginginkan Jakarta terlihat lebih cantik. Dia mengatakan, dari Mahaka ada 137 orang dari semua unit, ada Jak FM, Jak TV, Gen FM, Republika, Republika Online, dan Sportku.com.

Mahaka memang baru terlibat tahun ini, tapi semangatnya sudah sangat terasa. Bahkan Baby yakin tahun ini akan kembali berpartisipasi dengan lebih banyak lagi peserta. Menurut dia, mengikuti kegiatan ini bukan saja memberikan manfaat untuk peserta, tapi juga untuk keluarga bahkan tetangga mereka. "Dengan bersih-bersih, capek, panas, pasti sangat kena untuk mereka yang ikut. Mereka akan bawa ini ke rumah. Ajak keluarga bersih-bersih, mulai dari rumah. Kalau enggak kita sendiri siapa yang mulai," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Mahaka Media Grup juga menjadi tahu ilmu baru, mana yang bisa di daur ulang dan mana yang tidak, serta tahu bagaimana cara memilah sampah.      rep: Desy Susilawati, ed: Erdy Nasrul

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement