Rabu 11 Jan 2017 16:00 WIB

Penerima Dana Desa Meningkat

Red:

JAKARTA — Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, penerima dana desa 2017 meningkat menjadi 74.954 desa. Penambahan ini diharapkannya semakin meningkatkan kesejahteraan warga desa.

"Ada penambahan sekitar 200 desa," ujar Anwar di Jakarta, Selasa (10/1).

Peningkatan tersebut terjadi karena bertambahnya jumlah desa akibat dari pemekaran wilayah. Pencairan dana desa dilakukan dua tahap, yakni pada Maret (60 persen) dan Agustus (40 persen).

Pada tahun ini, akan ada perbaikan sistem dari tahun-tahun sebelumnya. Laporan yang dianggap terlalu tebal dan kompleks akan disederhanakan.  Selain itu, pelaporan berbasis teknologi informasi juga akan dikembangkan. Untuk pemberdayaan masyarakat, pihaknya akan memberikan pelatihan keahlian kepada penduduk desa.

Pihaknya juga menginginkan setiap desa memiliki program unggulan. Begitu juga dengan unit usaha yang ada di desa harus saling terintegrasi. Contohnya desa yang memiliki potensi pertanian, maka Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus bergerak pada bidang pascapanen. Selama ini banyak BUMDes yang bergerak dalam bidang yang tidak sesuai dengan potensi desa.

Kemendes juga mendorong setiap desa di seluruh Indonesia untuk membangun keunggulan komparatif. Perekonomian desa dapat ditingkatkan sesuai dengan potensi masing-masing desa.

Pembangunan keunggulan dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan dana desa. "Kita dorong setiap desa harus punya keunggulan komparatif yang berbeda-beda dengan desa lainnya," kata dia.

Dengan keunggulan tersebut, desa-desa akan memiliki daya tawar tersendiri. Hal itu menjadi prioritas yang harus dikawal. Selain itu, program perekonomian desa harus dapat dilembagakan.

Pihaknya mendorong pendirian BUMDes di masing-masing desa. Pembentukan embung desa juga diharapkan menjadi salah satu prioritas yang harus dibuat. Dari data statistik, 80 persen wilayah perdesaan digunakan untuk pertanian.

"Sebanyak 80 persen wilayah perdesaan adalah pertanian, yang mana masalah pengairan tidak bisa kita hindari. Embung juga bisa dijadikan sebagai penunjang pembangunan perekonomian dari sektor lain, selain pertanian," kata dia.

Sanusi berharap, desa juga membangun sarana prasarana dalam bidang olahraga sebagai salah satu upaya menekan angka urbanisasi generasi muda dari desa ke kota.     antara, ed: Erdy Nasrul

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement