SINGAPURA — Komunitas Muslim di Singapura mempunyai fokus kegiatan pada Ramadhan ini. Panitia Ramadhan di negeri tersebut menekankan pada peningkatan pendidikan agama bagi anak-anak muda.
Selama ini mereka melihat masih banyak anak muda Muslim yang tak memiliki cukup pengetahuan tentang agamanya. Ramadhan dijadikan titik untuk membangun kesadaran generasi Muslim tersebut mendalami Islam.
Ketua Panitia Ramadhan Khalid Shukur Bakri mengatakan semua berdasarkan riset. Para pengurus masjid yang melakukan riset mengungkapkan, butuh kerja keras mendidik komunitas Muslim-Melayu. Khususnya, anak-anak mudanya.
"Misalnya, untuk anak-anak muda yang tak pernah mengikuti kelas agama Islam," kata Khalid, seperti dilansir Channel NewsAsia, Senin (23/6). Pendidikan semacam ini ia nilai sangat penting dilakukan.
Ia beralasan anak-anak muda yang tak memahami Islam atau pengetahuan Islamnya dangkal, tentu akan memiliki pola pikir yang berbeda. Kemungkinan mereka tak dapat menyampaikan pesan atau nasihat yang benar kepada teman-temannya.
Pesan yang mereka sampaikan bisa jadi bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Menurut Khalid, hal seperti itu mesti dicegah agar kesalahpahaman terhadap Islam tak menyebar luas. Apalagi, kalau disebar melalui media sosial.
Bukan cara tradisional yang akan digunakan. Sebaliknya, panitia akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Mereka mengandalkan laman interaktif, media sosial, video kompetisi, dan layanan WhatsApp.
Semua fasilitas itu memungkinkan anak-anak muda tersebut memperoleh layanan pengajaran Alquran secara gratis. Dari sini, mereka yang ikut dalam program memperoleh tugas-tugas dari administrator.
Rencananya, panitia Ramadhan juga memperoleh bantuan dari organisasi-organisasi Islam serta anggota Private Islamic Educators Network. Organisasi tersebut membantu menyebarkan pesan soal pendidikan Islam ke anak muda.
Selain melalui dunia maya, kelas-kelas pengajaran agama juga dibuka. Pelatihan shalat dan program pemberantasan buta huruf Alquran pun tak tertinggal. Bahkan, program-program itu akan menyebar ke rumah-rumah.
Langkah lain yang ditempuh panitia, yakni penerbitan buku panduan puasa berjudul Ramadan Frequently Asked Questions. Ketua Ramadhan Youth Challenge mengungkap soal kondisi pemahaman agama pemuda Muslim Singapura.
Berdasarkan penelitian Singapore Islamic Hub, sekitar 60 persen anak-anak muda Muslim tak memperoleh pendidikan Islam secara penuh. "Kami ingin mengurangi persentase ini. Kami ingin mereka bergiat di masjid."
Ia menuturkan, kegiatan Ramadhan tahun ini didukung Dewan Agama Islam Singapura. Kemungkinan komunitas Muslim di Singapura akan mengawali Ramadhan pada Ahad (29/6) mendatang.
Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Yaacob Ibrahim memuji panitia Ramadhan. Menurutnya, anak-anak muda zaman sekarang menghadapi berbagai tantangan. Dengan kondisi ini, mereka harus dirangkul.
Anak-anak muda tak boleh dibiarkan terombang-ambing sendirian. Yaacob menyatakan, jalin komunikasi dengan mereka melalui pemanfaatan media sosial. Selain itu, bisa juga jadikan mereka sebagai duta dalam berbagai kegiatan positif.
"Kita bisa menggunakan hubungan yang sesuai dengan kondisi mereka. Cara seperti ini akan membuat mereka merasa nyaman," kata Yaacob yang juga bertugas mengelola hubungan pemerintah dengan komunitas Muslim Singapura. red: ferry kisihandi