Jumat 26 Sep 2014 18:30 WIB

Sedekah Air untuk Masjid

Red:

Dampak kemarau panjang dirasakan jamaah masjid di lereng Gunung Merapi. Hujan yang belum juga turun membuat banyak masjid kekeringan. Alhasil, jamaah pun kesulitan untuk berwudhu dan menyelesaikan mandi cuci kakus (MCK).

Data sementara menyebutkan, terdapat 19 masjid di empat kecamatan, yakni Kemalang, Jatinom, Karangnongko, Manisrenggo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami krisis air. Untungnya, pengurus Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Klaten langsung menyalurkan sedakah air dari dana umat. Sebanyak 35 tangki ukuran 5.000 liter air bersih disalurkan ke 19 masjid yang sedang kekeringan.

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Syariah Bazda Kabupaten Klaten, Retno Fithrotin, menjelaskan, bantuan air bersih dikhususkan untuk sejumlah masjid yang krisis air. Retno mengungkapkan, pengadaan air bersih sudah menjadi program tahunan. Adapun sumber dananya berasal dari infak Ramadhan 2014 lalu. Biasanya, dana disalurkan untuk membantu masyarakat umum. Tahun ini, bantuan difokuskan untuk membantu jamaah masjid yang mengalami krisis air baku.

Sebanyak 35 tangki air bersih  disalurkan ke 19 masjid di empat kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Jatinom 10 tangki yang dibagi ke lima masjid, Kecamatan Karangnongko ada 11 tangki untuk delapan masjid, Kecamatan Kemalang 12 tangki untuk empat masjid, dan Kecamatan Manisrenggo dua tangki untuk dua masjid.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kemalang Sugiyanto menyambut bantuan air bersih tersebut. Ia berharap, bantuan air bersih bisa bermanfaat bagi jamaah masjid. "Jangan sampai umat Islam di kawasan lereng Gunung Merapi ini susah cari air wudlu untuk keperluan ibadah shalat," ujarnya, Kamis (25/9).

Sedekah Air

Bencana krisis air bersih di Kabupaten Wonogiri juga melanda tiga wilayah di bagian selatan, yakni Kecamatan Paranggupito, Giritontro, dan Pracimantoro. Tiga telaga di sana tampak mengering. Bantuan air bersih dari instansi pemerintah maupun dari komunitas mulai mengalir.

Di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, sebanyak 1.600 kepala keluarga (KK) mendapatkan sumbangan air bersih dari kalangan Perkumpulan Masyarakat Solo (PMS). Mereka memberikan droping air bersih empat tangki kapasitas 6.000 liter. "Kita mendapat bantuan droping air bersih dari dari PMS untuk Desa Gambirmanis," kata Camat Pracimantoro Warsito.

Di Desa Gambirmanis, sebenarnya juga mendapatkan bantuan berupa pengeboran sumber air bersih dari Pangdam IV/Diponegoro. Namun, baru beberapa puluh meter pengeboran sumber air dimulai, mesin pengebor rusak. Kini, pengeboran sumber air bersih tersebut mangkrak karena mesin bor rusak. Jadi, proyek itu otomatis berhenti. Sedangkan, pengeboran di Desa Watangrejo, Kecamatan Pracimantoro, dari Kementerian ESDM, juga berjalan.

rep:edy setiyoko  ed: a syalaby ichsan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement