REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis bernilai syariah sudah lebih satu dasawarsa menjadi tren bagi kehidupan Muslim di Indonesia. Setelah bank syariah berkembang sebagai ikon perbankan Islam, belakangan pengusaha penginapan menghadirkan bisnis perhotelan berkonsep syariah.
Saat ini, pengelolaan hotel syariah sudah menjadi tren baru bisnis akomodasi dan perhotelan di beberapa kota besar Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi ikon dakwah Islam bagi para pelancong yang ingin merasakan ketenangan dari fasilitas hotel itu.
Pemilik Grup Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan, mengatakan, hotel berbintang sesuai konsep syariah memiliki pengalaman batin tersendiri bagi setiap tamu. “Dari pengalaman saya, banyak pelancong yang akhirnya lebih tenang dan aman tinggal di hotel syariah karena ada ketenangann dan keamanan di situ,” ujarnya kepada Republika, Senin (15/4).
Menurut pria yang telah 19 tahun berkecimpung di pengelolaan hotel syariah ini, dakwah Islam hadir ketika semua fasilitas pelayanan hotel ke setiap tamu tanpa menggunakan unsur kemaksiatan dan pelanggaran norma agama. Sistem syariah, kata Riyanto, mengajarkan manusia hidup tenang, aman, dan sehat. Seperti, tidak menyediakan minuman beralkohol, hiburan yang jauh dari kemaksiatan, dan keamanan dari sistem keuangan.
Sofyan menuturkan, sejak ia mengubah konsep hotel dari konvensional ke syariah pada 1994, jaringan hotel miliknya memiliki tingkat okupasi yang terus meningkat hingga 150 persen. Padahal, dari total pengunjung yang menginap di hotelnya, hanya 30 persen yang mengetahui hotel yang mereka huni berkonsep syariah. Sedangkan, sisanya berasal dari para penginap umum yang tidak mengetahui mereka berada di hotel syariah.
Selain melarang aktivitas kemaksiatan dan kemudaratan, Hotel Sofyan juga telah menghadirkan suasana dapur dan proses penyiapan masakan sesuai standar halal. Di setiap kamar disediakan kitab suci Alquran dan perangkat shalat sebagai sarana ibadah, termasuk mengumandangkan azan ketika waktu shalat tiba. Dengan demikian, jelas Riyanto, secara tidak langsung Hotel Sofyan telah melakukan dakwah dengan perbuatan.
Direktur Operasional Grup Hotel Horison Basari Bachri mengatakan, ada sesuatu yang berbeda dari pengelolaan hotel syariah ketimbang konvensional. “Hotel yang dikembangkan dengan konsep syariah memiliki pertumbuhan okupasi yang sangat baik,” ujarnya.
Grup Hotel Horison telah mengembangkan hotel syariah Aziza dalam kurun tiga tahun terakhir. Menurut Basari, walaupun secara manajemen grup hotel dimiliki orang asing non-Muslim, dukungan mereka atas usulan hotel syariah ini sangat disambut baik. Ini dikarenakan nilai syariah yang diusung sangat mendukung tamu lebih betah dan suasana tinggal yang lebih kondusif.
Saat ini, Hotel Aziza sudah hadir di dua kota, Pekanbaru dan Solo. Basari menargetkan, hingga 2014 akan hadir Hotel Aziza di kota lain, seperti Semarang, Jakarta, Bali, dan Palembang. Ia berharap, kehadiran hotel syariah Aziza ini dapat menawarkan pilihan bagi tamu Muslim, khususnya untuk mendapatkan ketenangan dalam menginap. n amri amrullah ed: chairul akhmad
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.