REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA - Untuk kesekian kalinya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard memperoleh perlakuan tidak menyenangkan. Gillard mendapatkan lembaran sandwich saat berkunjung ke salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Canberra, Kamis (30/5) siang. Ketika ditanya, pemimpin Partai Buruh ini hanya tertawa atas insiden itu. “Pelakunya pasti mengira saya sedang lapar,” kata Gillard dengan santai seperti dikutip laman Telegraph.
Gillard sedang menyampaikan kata sambutan di lobi masuk Sekolah Menengah Atas Lyneham ketika sandwich dilemparkan ke arahnya. Diduga kuat pelaku merupakan murid sekolah dengan menggunakan pakaian hangat biru berpenutup kepala.Sandwich terpencar saat dilempar.
Makanan yang menggunakan bahan roti, irisan daging, dan sayur itu melayang di atas kepala Gillard dan mendarat di kakinya. Gillard sendiri menganggap kejadian itu hanya sebagai lelucon biasa. Kejadian ini adalah yang kedua kalinya bagi Gillard dalam beberapa pekan terakhir.
Kyle Thompson, siswa berusia 16 tahun, diskors selama 15 hari karena melempar sandwich pada Gillard di Sekolah Menengah Marsden di selatan Brisbane, awal bulan ini. Namun, saat itu Gillard berhasil lolos. Kyle mengaku tak sengaja melakukannya. Ia hanya berusaha merebut sandwich dari temannya, namun lepas.
Penasihat perdana menteri mengatakan, Gillard tidak sadar akan kejadian yang terjadi Kamis siang itu sampai seseorang memberitahukannya setelah kejadian. Kepala Menteri di Teritori Ibu Kota Australia Katy Gallagher yang menemani Gillard hanya tertawa mendengar insiden itu. “Sekolah penuh dengan anak-anak dan bocah-bocah ini sering melakukan tindakan bodoh,” katanya.
Otoritas pendidikan di Teritori Pendidikan Australia (ACT) telah berbicara dengan murid yang diduga terlibat. “Sekolah menyelidiki kasus ini,” ujar Departemen Pendidikan dan Pelatihan dalam pernyataannya.
Gillard menggunakan kunjungan ke sekolah itu mengumumkan ACT telah menandatangani reformasi pembiayaan sekolah pemerintahan federal. Sistam baru banyak menuai protes beragam kalangan, khususnya sekolah-sekolah independen dan Katolik.
Kepala Sekolah Collen Matheson menolak berkomentar. Namun, staf sekolah dan guru kecewa dengan insiden itu. “Saya telah dipermalukan oleh seorang bocah hari ini,” kata seorang guru. Gillard yang terus mendapatkan tekanan dari kelompok oposisi berulang kali mengalami insiden memalukan. Pada Januari 2012, sekelompok aktivis Aborigin menyita sepatunya. n ap/reuters ed: teguh firmansyah
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.