REPUBLIKA.CO.ID, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Indonesia kembali kehilangan tokoh nasional. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Taufiq Kiemas, telah berpulang ke rahmatullah. Tokoh nasional ini wafat pada Sabtu (8/6) di Singapura.
Kabar wafatnya Taufiq Kiemas disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Pramono Anung. Melalui akun twitter @pramonoanung, mantan sekjen PDI Perjuangan ini mengabarkan meninggalnya suami presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. “Telah meninggal dunia Bapak Haji Taufiq Kiemas saat ini dan mohon diampuni seluruh kesalahan dan didoakan #Duka.
Taufiq dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Singapura setelah mengalami kelelahan saat menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 1 Juni lalu. Sejak saat itu, kondisi kesehatannya menurun drastis hingga menembuskan napas terakhir di Negeri Singa itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menyampaikan belasungkawa dan dukacita atas kepergian Tokoh Perubahan Republika 2012 itu. Presiden menyampaikan, terus memantau kesehatan Taufiq sejak Sabtu (8/6) siang. Atas nama negara dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan turut berduka atas wafatnya Pak Taufiq Kiemas, kata Presiden SBY.
Presiden menambahkan, Taufiq Kiemas selama ini dikenal sebagai tokoh dengan kepribadian yang sangat baik. “Beliau tokoh bangsa, tokoh masyarakat, dan juga ketua MPR. Kita sangat kehilangan,” ujarnya menerangkan.
Wakil Presiden Boediono juga merasakan kehilangan atas wafatnya tokoh yang dikenal sebagai penggagas Empat Pilar Kebangsaan itu. Bahkan, Wapres mengaku memiliki kenangan spesial dengan ketua MPR tersebut. Kenangan itu adalah saat bersama-sama menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila serta peresmian situs bersejarah Bung Karno, di Ende, NTT, pada 1 Juni lalu.
Kala itu, untuk pertama kalinya peringatan Hari Lahir Pancasila dilakukan di luar gedung MPR. "Saya sangat terkejut dengan kabar wafatnya Pak Taufiq. Terakhir, 1 Juni saya bersama dengan beliau di Kota Ende," ujar Wapres.
Wapres menyebutkan, saat itu kondisi Taufiq Kiemas sangat sehat dan ceria. “Beliau menyampaikan kepada saya, sangat baik memperingati Hari Pancasila dan perjalanan bangsa ini sekaligus mempunyai tanda-tanda peninggalan sejarah yang penting,” kata Wapres menirukan pernyataan Taufiq Kiemas.
Wapres berharap, berbagai gagasan yang disampaikan Taufiq Kiemas tentang Empat Pilar Kebangsaan terus dijaga dan dilestarikan. "Kalau kita ingin menghormati beliau, mari kita lanjutkan pandangan-pandangan beliau, yakni mengembalikan pemahaman landasan negara. Peringatan Hari Pancasila, bisa kita lakukan di daerah, di tempat-tempat yang memiliki sejarah dengan kelahiran Pancasila,” ujar Wapres menjelaskan.
Taufiq Kiemas dikenal sebagai sosok yang paling getol mengampanyekan Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Atas perannya tersebut, ayah dari Puan Maharani itu mendapat penghargaan sebagai Tokoh Perubahan Republika 2012.
Acara penyerahan penghargaan dihelat di Djakarta Theater pada 30 April lalu.Dalam pidatonya, ketika itu Taufiq menyatakan, empat pilar yang selalu dikampanyekannya merupakan satu keniscayaan yang harus dijalankan Indonesia agar tetap tegak.
Menurut dia, melihat Indonesia yang terdiri ratusan suku dan budaya yang bisa dipersatukan dan dibimbing untuk tetap menjadi satu negara merupakan sebuah prestasi anak bangsa. Padahal, ada negara yang terdiri dari dua suku atau bahasa saja bisa pecah menjadi dua negara. “Empat pilar itu bukan kerja saya sendiri, tapi semua fraksi di MPR,” katanya.
Rencananya, Taufiq Kiemas akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (9/6) ini. Presiden SBY direncanakan akan memimpin langsung proses pemakaman. n erik purnama putra/esthi maharani ed: syahruddin el-fikri
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.