Jumat 28 Jun 2013 01:25 WIB
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat

Antre BLSM, dari Stroke Hingga Hamil Tua

Warga mengantre untuk mengambil uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos dan Giro, Jalan Matraman, Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga mengantre untuk mengambil uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos dan Giro, Jalan Matraman, Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ada 47.394 warga yang tercatat sebagai penerima BLSM di Kota Tangerang. Ribuan Warga Kota Tangerang penerima bantuan langsung tunai sementara masyarakat (BLSM) terus memenuhi Kantor Pos Kota Tangerang. Pada hari kedua pembayaran BLSM, Rabu (26/6), sejumlah warga rela datang untuk mendapatkan uang Rp 300 ribu.

Kantor Pos Pusat Tangerang terletak di depan Plaza Tangerang Jalan Daan Mogot Nomor 11. Tidak seperti biasanya, sudah dua hari ini tempat tersebut menjadi pusat perhatian warga. Kondisi lalu lintas yang biasanya lancar sekarang menjadi terhambat akibat kedatangan ribuan warga untuk mengambil BLSM. Badan jalan yang sebelumnya kosong sekarang terlihat penuh oleh parkiran mendadak puluhan sepeda motor.

Pada area halaman kantor pos, warga terlihat berbondong-bondong berdatangan dari sejumlah wilayah di Kota Tangerang. Apabila hari sebelumnya antrean hanya satu, sekarang ada dua lajur antrean, yaitu untuk warga laki-laki dan perempuan. Pada antrean perempuan, terdiri atas ibu-ibu, anak-anak, dan remaja putri yang cukup tertib. Tapi, pada antrean khusus laki-laki yang terdiri atas bapak-bapak dan pemuda terlihat aksi dorong-dorongan, sehingga terjadi kericuhan kecil untuk menerobos antrean.

Dari ribuan warga yang mengantre, banyak para ibu yang menggendong anaknya yang masih bayi. Adapula yang menuntun anaknya yang masih balita. Terlihat pula beberapa ibu yang dalam kondisi hamil. Selain itu, ada juga para lansia yang rela mendatangi tempat tersebut dengan dipapah oleh kerabatnya. Salah satu lansia bernama Neni (70 tahun) warga Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Ia datang bersama anak laki-lakinya.

Ia terlihat sudah tidak mampu berjalan seorang diri, sehingga dari awal datang hingga pulang terus dipapah oleh anaknya. Untuk memasuki loket layanan, ia harus menaiki lantai dua kantor pos, sehingga terlihat kesulitan dalam menaiki maupun menuruni tangga. “Saya sakit stroke, takut tidak bisa diwakilkan jadi datang saja,” katanya.

Nenek yang menggunakan baju berwarna hitam ini terus mengurai senyum saat dibantu menuruni puluhan anak tangga tersebut. Ia mengaku akan menggunakan uang BLSM tersebut untuk tambahan berobat serta kehidupan sehari-harinya.

Selain itu, terselip pula seorang warga yang dalam kondisi hamil tua mendatangi kantor pos tersebut. Dengan menggunakan baju putih motif bunga-bunga, Sukma (40), warga Cimone, Kota Tangerang, datang dalam kondisi hamil sembilan bulan. “Suami sedang kerja, tidak ada yang bisa ngambil jadi terpaksa saya saja yang datang,” ujarnya.

Ia terlihat datang seorang diri, tapi masih kuat untuk menempuh perjalanan jauh dari Cimone menuju kantor pos tersebut. Sukma akan menggunakan uang tersebut untuk persiapan biaya persalinan.

Hingga Rabu (26/6) siang, antrean warga terus membeludak dari halaman kantor pos hingga badan jalan di kawasan Jalan Daan Mogot Nomor 11, Kota Tangerang. Kepala Kantor Pos Pusat Tangerang Toto mengatakan, pada hari kedua sistem antrean berbeda dengan hari pertama, Selasa (25/6).

Saat ini, warga laki-laki dan perempuan terpisah antreannya agar lebih tertib. “Kemarin, ada 3.232 warga yang sudah terbayarkan. Sekarang, hingga Rabu siang sudah ada sekitar 4.300. jadi, total 7.500 dari 47.394 penerima BLSM di Kota Tangerang,” kata Toto kepada Republika, Rabu (26/6).

Kondisi tersebut membuat ada penambahan loket layanan yang tadinya 10 menjadi 12 loket. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah sebab saat ini antrean masih berlangsung, hingga batas waktu pukul 17.00 WIB.

Ia mengatakan, apabila dalam dua hari bisa melayani 7.000 lebih maka dari total 47.394 orang penerima BLSM diperkirakan bisa mencapai 10 hari. Selain itu, pihaknya akan terus mengevaluasi sistem antrean demi kenyamanan masyarakat penerima BLSM.

“Setiap hari kita evaluasi. Mungkin, untuk besok akan dipasang tali untuk pembatas antrean. Saat ini, kita pisahkan antara perempuan dan laki-laki,” kata Toto. Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang jauh dari lokasi kantor pos pusat untuk mendatangi kantor pos di sekitar kecamatannya agar lebih dekat.

Tapi, ia memaklumi apabila masyarakat ingin datang langsung ke kantor pos pusat tetap dipersilakan. Asalkan, semua persyaratan sudah lengkap, seperti KTP dan KPS agar tidak bolak-balik dalam proses penerimaan. n c12 ed: rahmad budi harto

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement