Jumat 25 Oct 2013 08:25 WIB

Gunung Sinabung Meletus Lagi

Red: Zaky Al Hamzah
  Seorang wanita dan putrinya meninggalkan rumah mereka saat Gunung Sinabung meletus di Karo, Sumatera Utara, Selasa, 17/9).  (AP/Binsar Bakkara)
Seorang wanita dan putrinya meninggalkan rumah mereka saat Gunung Sinabung meletus di Karo, Sumatera Utara, Selasa, 17/9). (AP/Binsar Bakkara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gunung Sinabung yang terdapat di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut), kembali meletus pada Kamis (24/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Bunyi letusan disertai bunyi gemuruh. Tinggi letusan mencapai 3.000 meter. Hingga pukul 08.05 WIB, asap hitam keabuan keluar dari kawah Gunung Sibanung dan membawa abu vulkanik menyebar ke arah timur, tenggara, dan selatan.

“Kemarin, pada Rabu (23/10) sekitar pukul 16.19 WIB juga terjadi letusan, tetapi lebih kecil dibandingkan letusan pagi ini,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan Blackberry kepada Republika, Kamis (24/10).

Menurut Sutopo, dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan aktivitas Gunung Sinabung. Hujan abu yang terjadi pada hari ini pun lebih tebal daripada biasanya. “PVMBG masih menetapkan status Waspada (level II) untuk Gunung Sinabung. Direkomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari Kawah Gunung Sinabung,” kata Sutopo.

Ia mengatakan, saat ini pengungsian permanen belum diperlukan. Warga di tiga desa, yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem yang berada di mulut lembah (bukaan kawah) direkomendasikan untuk menghindar sementara dari hujan abu vulkanik.

 

Sutopo menambahkan, posko BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG Badan Geologi untuk memonitor terus perkembangan aktivitas Gunung Sinabung. Masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan terkait dengan letusan Gunung Sinabung.

“Masyarakat agar mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo/ Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung Sinabung dari PVMBG. Sementara itu, BPBD Provinsi Sumut dan Satlak PB Kabupaten Karo akan memberikan bantuan penanganan darurat kepada masyarakat jika terjadi peningkatan status Gunung Sinabung,” ujarnya menjelaskan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengakui bahwa arus pengungsi sempat terjadi di kaki Gunung Sinabung pada Kamis pagi. Namun, masyarakat di Kabupaten Karo itu kini telah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala BPBD Sumut Asren Nasution yang dihubungi di Medan, Kamis, mengatakan bahwa warga sejumlah desa di sekitar Gunung Sinabung sempat panik ketika mendengar letusan. Keterkejutan warga disertai upaya evakuasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

BPBD Karo telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk memantau perkembangan situasi pascaletusan tersebut. Disebabkan kondisi telah terkendali, pihak kecamatan meminta masyarakat untuk kembali ke rumahnya masing-masing. “Sekarang, sekitar pukul 09.00 WIB, warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” katanya.

Sebelumnya, Gunung Sinabung juga sempat meletus pada September lalu. Letusan kala itu memuntahkan debu vulkanik mencapai setinggi lima kilometer.

Koordinator Humas Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Jhonson Tarigan mengatakan, letusan gunung berapi itu tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tapi masyarakat harus tetap waspada. Oleh karena itu, katanya, penduduk desa di Kabupaten Karo yang berada di radius tiga kilometer dari lokasi Gunung Sinabung dapat meninggalkan daerah tersebut karena sangat berbahaya bagi masyarakat. "Hal ini harus diperhatikan serius oleh warga yang berdomisili di bawah kaki Gunung Sinabung tersebut," ucap Jhonson. n antara ed: abdullah sammy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِلَّا الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ اِلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ اَوْ جَاۤءُوْكُمْ حَصِرَتْ صُدُوْرُهُمْ اَنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ اَوْ يُقَاتِلُوْا قَوْمَهُمْ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوْكُمْ ۚ فَاِنِ اعْتَزَلُوْكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ وَاَلْقَوْا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ ۙ فَمَا جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيْلًا
kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada suatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan kepada mereka (dalam) menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.

(QS. An-Nisa' ayat 90)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement