Rabu 13 Aug 2014 12:00 WIB

Gunung Slamet Siaga Lagi

Red:

PURWOKERTO — Status Gunung Slamet naik lagi menjadi Siaga atau level III. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG) menetapkan kenaikan status gunung yang berada di perbatasan empat kabupaten di Jawa Tengah tersebut pada Selasa (12/8) pukul 10.00 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sudrajat mengatakan, kenaikan status karena adanya peningkatan aktivitas. Berdasarkan pantauan terakhir pos pengamatan Gunung Slamet, sepanjang Senin (11/8), petugas pos pengamat menghitung terjadi 24 kali letusan dengan ketinggian asap 300-800 meter dari puncak Slamet.

Juga, terjadi 12 kali lontaran lava pijar dengan ketinggian 200-400 meter serta dua kali luncuran lava pijar sejauh 1.000-1.500 meter ke arah barat daya lereng gunung. "Data lainnya, terjadi 45 kali dentuman kuat, dengan 118 kali gempa letusan, dan 310 kali gempa hembusan," kata Sudrajat.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan, peningkatan status tersebut dilakukan karena adanya peningkatan kegempaan dan suhu air panas. "Secara visual teramati letusan yang mengeluarkan semburan dan luncuran lava pijar hingga 1,5 kilometer ke arah barat daya serta diikuti suara dentuman," ujarnya.

Peningkatan kembali aktivitas Gunung Slamet ini sudah terjadi sejak Ramadhan atau sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Hal itu ditandai dengan makin meningkatnya frekuensi lontaran lava pijar, gempa tremor, dan suara gemuruh dari puncak Slamet.

Bahkan, warga Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, merasakan hujan abu dan pasir tipis saat mereka sedang melaksanakan shalat Id pagi hari. "Saat kami melaksanakan shalat Id, wilayah desa kami diguyur hujan abu," kata Koordinator SAR Desa Kutabawa Slamet Herdiansyah.

Empat kilometer

Terkait peningkatan status tersebut, Surono mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari kawah Gunung Slamet. Pemerintah setempat juga mengaktifkan tiga posko pengamatan Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Banyumas. "Posko pengamatan di tiga wilayah dan posko induk di BPBD langsung diaktifkan kembali," ujar Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Banyumas Didi Rudwiyanto.

Posko yang diaktifkan, yakni Posko di Grumbul Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, posko di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, dan posko di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang. "Camat di wilayah tersebut juga sudah diinstruksikan untuk segera berkoordinasi dengan posko aju dan desa yang rawan terdampak letusa Gunung Slamet," kata Didi.

Tugas dari tim di posko ini, antara lain, melakukan evaluasi monitoring, mengambil sampel debu, visualisasi. Misalnya, menyampaikan data mengenai adanya hujan abu atau embusan arah angin. Informasi ini kemudian menyosialisasikan ke masyarakat agar tetap tenang.

Ia menyebutkan, kondisi kenaikan status ini tidak terlalu membutuhkan persiapan besar karena sudah dilakukan. Khususnya, saat Gunung Slamet ditingkatkan statusnya dari Waspada ke Siaga pada 30 April lalu, namun kemudian diturunkan menjadi Waspada lagi pada 13 Mei 2014.

Saat itu, pemkab sudah menyelenggarakan simulasi evakuasi, pembuatan jalur evakuasi, dan membagikan masker. "Jika sekarang dilakukan perubahan status lagi, kami tinggal siagakan kembali untuk kesiapan evakuasi," ujar Didi.

Ia juga meminta masyarakat tetap tenang karena status siaga ini masih dalam tahap kesiapan dan kesiagaan untuk evakuasi. "Belum sampai tindakan untuk melakukan evakuasi. Jadi, kami minta masyarakat tetap tenang," katanya.

Dengan kenaikan status tersebut, status waspada gunung tertinggi di Jateng ini hanya berusia sekitar empat bulan. Pada 30 April 2014, Gunung Slamet sempat mengalami kenaikan status menjadi Siaga. Namun, status tersebut hanya bertahan kurang dari enam bulan karena statusnya turun menjadi Waspada pada 13 Mei 2014. n red: eko widiyanto ed: ratna puspita

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement