KENDARI — Festival Layang-Layang Internasional di Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang akan berlangsung hingga Jumat (22/8) dimulai pada Selasa (19/8). Sebanyak tujuh negara termasuk Indonesia memastikan turut serta dalam festival tersebut.
Negara-negara yang sudah memastikan untuk mengikuti festival tersebut, yakni Belanda, Prancis, Australia, Swedia, Singapura, dan Amerika Serikat. Pemerintah Kabupaten Muna sebagai tuan rumah, menurut Kepala Dinas Pariwisata Muna, Nursina Taeda, menyiapkan kayang-layang jenis kaghati untuk ditampilkan dalam festival tersebut.
Foto:Agung/Republika
Peserta mengikuti festival layang-layang bertaraf internasional di Pantai Karnaval Ancol, jakarta (16/7).
Kaghati merupakan layang-layang tradisional masyarakat Muna yang terbuat dari daun ubi hutan atau daun tumbuhan "kolope" dalam bahasa masyaraat setempat. Layang-layang tersebut sudah berulang kali mengharumkan nama daerah Muna dan Indonesia pada umumnya karena kerap meraih juara satu dalam berbagai kegiatan festival layang-layang internasional.
Rencananya, festival akan dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pengestu. Namun, yang bersangkutan berhalangan hadir.
"Menteri Pariwisata yang semula direncanakan membuka kegiatan festival batal hadir di Raha karena ada tugas penting yang tidak bisa ditinggalkan," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sultra, Kusnadi, di Kendari, kemarin. n antara ed: fitriyan zamzami