Sabtu 07 Nov 2015 14:57 WIB

Pembangunan di Yogyakarta

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Yogyakarta kota pendidikan dan Sleman "berhati nyaman"tidaklah senyaman dahulu. Kini, banyak berdiri gedung-gedung pencakar langit (pembangunan hotel, apartemen, serta tempat perbelanjaan modern).

Terdapat sisi positif dan negatif tentunya, dari sisi ekonomi, jelas berdampak besar. Namun, sejenak kita lihat sisi lain. Pembangunan gedung-gedung tersebut memang memudahkan masyarakat. Tetapi, jarang kita sadari itu pun semakin memudahkan akses pergaulan bebas. Hotel yang notabene "bebas" tentu tidak dapat memfilter pengunjung yang datang, apakah ia pa - sangan suami istri atau bukan. Pun dengan apartemen. Kos- kosan yang memiliki "ibu" (pemilik kos) saja bisa lolos pengawasan. Apalagi, apartemen yang memang terdesain "bebas".

Perlu peraturan jelas dan tegas dari pemerintah daerah terkait pengaturan pembangunan tempat-tempat umum. Jangan sampai hal ini membuat Sleman tidak lagi "berhati nyaman", terutama bagi generasi penerus bangsa. Pun dengan Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan, maka seyogianya memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakatnya.

Nurlatifah Umi Oktafiani

Jalan Nusa Indah, Condongcatur, Depok, Yogyakarta

Remaja Berkualitas Minoritas

Remaja adalah calon pemimpin bangsa. Namun, pada era modern ini banyak dari remaja kita yang mengikuti budaya asing, salah satunya kebebasan berperilaku. Atas nama hak asasi manusia, mereka bebas berekspresi.

Beberapa efeknya adalah maraknya tawuran antarpelajar, fenomena cabe-cabean, prostitusi remaja, jaringan narkoba remaja, dan ma sih banyak lainnya. Akhirnya, jumlah remaja banyak, tapi yang berkualitas minoritas. Agar remaja Islam menjadi berkualitas, kita harus ikut ambil peran sebagai individu maupun masyarakat. Kita harus peduli terhadap remaja dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Tidak cukup hanya dari individu dan masyarakat saja, tapi yang terpenting adalah peran pemerintah yang membuat kebijakan.

Harusnya, pemerintah membuat kebijakan yang bisa mengarahkan rakyatnya agar menjadi lebih baik. Salah satunya menghentikan peredaran narkoba dan video porno. Lebih sempurna lagi, jika kita secara individu, masyarakat, dan pemerintah kembali kepada aturan Sang Pencipta.

Yuyun Suwandari

Papar, Kediri, Jawa Timur

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement