Senin 18 Jan 2016 14:00 WIB

MEA, Siapkah Indonesia?

Red:

Tanggal 31 Desember 2015 sebagai hari dibukanya jalur perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Barang, jasa, investasi, kesehatan, dan lain-lain menjadi komoditas yang diperdagangkan.

Hal ini menjadi sebuah peluang bagi negara-negara yang ikut di dalamnya. Namun, akan menjadi bencana bagi negara yang tidak mempersiapkan diri untuk bertarung di dalamnya.

Mengapa bertarung? Ya, karena MEA membuka seluas-luasnya kompetisi bisnis ini tanpa memandang warga negara. Indonesia pun tidak akan mengistimewakan rakyatnya. Bayangkan, pemerintah kita sendiri pun tidak mendukung dan melindungi warga negaranya dalam kompetisi global ini. Ditambah persiapan SDM Indonesia yang sangat jauh dari kata cukup. Akan kita mampu bersaing?

MEA tidak lain adalah bentuk liberalisasi perdagangan, semua boleh diperdagangkan, entah itu komoditas yang sebenarnya tidak boleh diprivatisasi atau komoditas yang boleh diprivatisasi. Serta semua bebas berdagang di dalamnya tanpa melihat bobot atau kemampuan peserta.

Yang "kuat" diperbolehkan melawan yang "lemah", yang "lemah" pun dipersilakan masuk dalam area pertandingan. Jadilah negara yang "lemah" menjadi sasaran empuk bagi negara-negara yang memiliki power.

Nurlatifah Umi Oktafiani

Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement