Setidaknya ada tiga cara yang dapat kita lakukan agar Rohingya di Rakhine tidak 'tinggal nama'. Pertama, Pemerintah Indonesia lewat politik bebas-aktifnya mengutuk keras pemerintahan junta militer Myanmar, yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Muslim Rohingya di sana.

Kedua, memasok bantuan dalam bentuk makanan dan obat-obatan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketiga, perlu adanya media-media Islam yang terus menyuarakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran HAM berat di sana. Agar dunia tahu, apa yang dilakukan junta militer dan Pemerintahan Myanmar kepada warga negaranya sendiri.

Sebab, mereka berhak untuk tetap hidup di dalam negaranya dan tidak boleh mendapatkan kekejaman. Indonesia adalah negara yang tepat untuk melakukan upaya-upaya di atas.

Karena Indonesia juga pernah merasakan seperti apa yang mereka rasakan sekarang ini, yaitu pergeseran sistem militer ke demokrasi. "Maka, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." (Pembukaan UUD 1945).

Dan terakhir, berdoa. Semoga warga Rohingya dapat segera terbebas dari 'mimpi buruk' yang diciptakan pemerintahannya.

Khairullah Mustafa

Ikuti Whatsapp Channel Republika