JAKARTA -- Elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mulai melampaui elektabilitas pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mencapai 46,3 persen, sedangkan pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla hanya meraih 38,8 persen.
“Elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta kian menanjak sehingga bisa mengejar pasangan Jokowi-Kalla,” Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry, Kamis (12/6).
Survei dilaksanakan pada 1-8 Juni 2014 di 34 provinsi dengan jumlah responden mencapai 1.070 pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Responden diambil menggunakan sampel random berjenjang (multistage random sampling). Simpangan kesalahan survei itu 3,0 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Hasil survei, lanjut Bakry, juga menunjukkan terdapat 14,9 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Menurut survei itu, elektabilitas Jokowi-Kalla mulai tersendat dibandingkan dengan masa sebelum Pemilihan Legislatif 2014. Berdasarkan analisis LSN, ia menyebutkan ada tiga faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi-Kalla mandek dan terkejar Prabowo-Hatta.
Pertama, publik mula jenuh dengan figur Jokowi yang sejak setahun lalu terus diberitakan besar-besaran oleh media. Kedua, mesin partai pendukung Jokowi-Kalla tidak bekerja optimal, dan ketiga adalah publik mulai meragukan kapabilitas Jokowi.
Berdasarkan hasil survei, kata Bakry, elektabilitas Jokowi-Kalla meredup di 9 provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar dan pasangan Jokowi-Kalla diklaimnya hanya unggul di Jawa Tengah. Delapan daerah yang disurvei itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Menurut LSN, perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta adalah sebagai berikut : Jabar 47,6 persen, Jatim (48,4), Jateng (43,3), Sumut (51,1), Banten (55,0 ), DKI Jakarta (45,0), Sulsel (43,3), Lampung (44,7) dan Sumsel sebanyak 53,7 persen. Sementara, raihan pasangan Jokowi-Kalla adalah Jabar sebanyak 28,2 persen, Jatim (44,6), Jateng (47,5), Sumut (31,9), Banten (30,0), DKI Jakarta (35,0), Sulsel (42,0), Lampung (39,4) dan Sumsel sebanyak 36,3 persen.
Dalam kesempatan itu, wartawan mempertanyakan hasil survei LSN, termasuk metodologi penelitiannya, karena hasil survei tersebut berbeda dengan hasil survei lainnya. Menurut Bakry, LSN menggunakan metodologi yang sama dengan lembaga survei lainnya seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dan hasil survei tersebut bukan pesanan dari pasangan Prabowo-Hatta. "Kami tidak ada kontak dengan pasangan Prabowo-Hatta sampai hari ini dan biaya survei ini berasal dari dana patungan," katanya.
Masih berimbang
Sedangkan, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia Said Salahudin mengatakan, peta dukungan terhadap Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK masih berimbang dan cenderung meluas yang berasal dari "swing voter" (yang masih ragu-ragu menentukan pilihan). "Saya lihat dukungan yang mengalir kepada Prabowo-Hatta semakin hari cenderung meluas. Hal yang hampir sama terjadi pula pada pasangan Jokowi-JK," kata Said Salahudin.
rep:c73 /antara ed: muhammad fakhruddin