Rabu 11 Jan 2017 16:00 WIB

460 TPS di Yogya Situasinya Rawan

Red:

YOGYAKARTA -- Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Kota Yogyakarta merilis sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang diindikasikan rawan saat pelaksanaan pilkada 15 Februari 2017 mendatang. Sebanyak 460 TPS di Kota Yogyakarta diindikasikan masuk kategori rawan pada pilkada 2017 nanti.

Komisioner Panwas Kota Yogya Divisi SDM dan Organisasi Pilkeska Hiranurpika mengatakan, dari jumlah tersebut, TPS rawan ini dikelompokkan dalam beberapa kategori.

Kategorisasi tersebut antara lain rawan dari akurasi data pemilih sebanyak 54 TPS, rawan ketersediaan logistik 51 TPS, rawan politik uang 66 TPS, rawan keterlibatan penyelenggara negara 6 TPS, rawan profesionalitas penyelenggara 199 TPS, dan rawan konflik 81 TPS. "Ini hasil pemetaan kami terkait beberapa indikasi kerawanan di beberapa TPS di Yogya," ujarnya, Selasa (10/1).

Komisioner Panwas Kota Yogya Divisi Pengawasan Iwan Ferdian menambahkan, seluruh parameter TPS rawan sudah ditentukan oleh Bawaslu RI. Pihaknya hanya meminta panitia pengawas kecamatan (panwascam) menindaklanjuti sekaligus memetakan TPS rawan sesuai parameter tersebut.

"Hasil pemetaan ini akan kami sampaikan ke Bawaslu RI melalui Bawaslu DIY. Bisa jadi nanti jumlahnya bertambah karena masih ada periode pemetaan kedua," ujarnya .

Ia mengakui, jumlah TPS rawan tersebut cukup banyak lantaran lebih dari separuh dari total TPS sebanyak 794 unit. Oleh karena itu, selain merekrut pengawas TPS, pihaknya juga akan menerjunkan para relawan di lokasi rawan. Bahkan, sejak saat ini sudah dikondisikan agar kelak saat pemungutan suara tidak terjadi pelanggaran.

"Para relawan yang ada akan merekam seluruh kejadian di TPS pada saat pemilihan dengan kamera ponsel. Nantinya akan di-upload secara online," katanya.

Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto menjelaskan, pihaknya pun menyiapkan beberapa hal terkait kerawanan TPS ini. Pihaknya akan memilih petugas seperti kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) secara profesional. Pihaknya pun merekrut KPPS dengan transparan dan ada seleksi.

"Selain itu, kami juga memilih lokasi TPS yang tidak berdekatan dengan posko partai politik dan ada jarak agar tidak rawan. Untuk penguatan ketugasan KPPS, nanti akan bimtek dan kami juga menyiapkan petugas keamanan," tandasnya.

Pilkada Kota Yogyakarta juga akan menjadi percontohan pengawasan TPS berbasis teknologi informasi (TI). Ketua Panwas Pilkada Kota Yogyakarta Agus Muhammad Yasin mengatakan, pihaknya akan menerapkan pengawasan penyelenggaraan pemungutan suara dengan mekanisme pengawasan berbasis TI.

"Bawaslu memilih Yogyakarta sebagai pilot project pengawasan tempat pemungutan suara berbasis teknologi informasi. Selain Yogyakarta, mekanisme pengawasan yang sama akan dilakukan di DKI Jakarta," kata Agus.

Mekanisme pengawasan pemungutan suara berbasis teknologi informasi dilakukan dengan merekam proses pemungutan suara dan kemudian mengunggahnya ke Youtube.

Bawaslu juga berencana menyiarkan secara langsung lewat internet pelaksanaan pemungutan suara di salah satu TPS saat Pilkada Kota Yogyakarta. Namun, hingga saat ini Bawaslu belum menentukan lokasi TPS tersebut.

"Yogyakarta dinilai sebagai kota dengan penduduk yang berpendidikan baik, memiliki kualitas jaringan data dan internet yang baik sehingga dipilih sebagai pilot project untuk pengawasan berbasis TI saat pilkada," tuturnya.

Yasin berharap pelaksanaan pengawasan TPS berbasis teknologi informasi tersebut akan mendorong seluruh penyelenggara pemungutan suara dan masyarakat sebagai konstituen untuk menjalankan pilkada secara jujur, adil, dan tanpa pelanggaran apa pun.      rep: Yulianingsih/antara, ed: Hafidz Muftisany

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement