Selasa 24 Jun 2014 15:00 WIB
samba 2014

serbaserbi- Sopir Bus di Rio de Janeiro Juga Kejar Setoran

Red:

RIO DE JANEIRO -- Jangan harap duduk dengan nyaman saat menumpang bus dalam kota di Rio de Janeiro, Brasil. Sama seperti sopir Kopaja atau Metro Mini di Jakarta, Indonesia, sopir bus di Rio de Janeiro juga suka tancap gas untuk mengejar setoran.

Lebih gilanya lagi, meski melalui jalan-jalan yang sempit hanya untuk dua mobil, berbelok-belok, polisi tidur, jalan menanjak dan menurun, sang sopir tetap menerjangnya. Tancap gas. Belum lagi, sang sopir selalu memindahkan persneling secara kasar yang membuat telinga gatal dan kepala pening.

Saat ada calon penumpang yang hendak naik bus, sang sopir pun mengerem busnya secara mendadak di halte. Bagi penumpang yang kurang waspada dan sedang tak berpegangan, siap-siap saja terbentur kursi di depannya.

Jika hanya satu atau dua sopir bus yang kelakuannya seperti itu, mungkin bisa dianggap wajar. Namun, hampir semua sopir di bus yang pernah ditumpangi Republika di Rio de Janeiro melakukan hal yang sama, sebut saja bus nomor 455, 456, 457, 623, 609, dan 661. Untunglah, meski rata-rata sopirnya gemar ngebut, pemandangan indah Kota Rio de Janeiro dengan area kota yang berbukit-bukit bisa sedikit menghilangkan kekesalan terhadap para sopir "gila" itu.  rep: endro yuwanto ed: fernan rahadi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement