Jumat 22 Aug 2014 17:20 WIB

Butuh Investasi Infrastruktur Rp 6.500 Triliun

Red: operator

JAKARTA — Deputi Tim Transisi Akbar Faizal mengatakan, Joko Widodo-Jusuf Kalla membutuhkan investasi Rp 6.500 triliun untuk infrastruktur nasional agar pertumbuhan ekonomi nasional tercapai. Jokowi-JK yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional tujuh persen pertahun selama ke pemimpinannya sampai 2019.

Akbar yang membidangi infrastruktur, perumahan rakyat, dan transportasi me ngatakan, 25 persen atau berkisar Rp 1.638 triliun kebutuhan investasi dapat disediakan dari APBN. “Sedangkan 75 persen lainnya harus di carikan pembiayaan dari pihak lain, seperti BUMN maupun pihak swasta,” kata dia, Kamis (21/8).

Menurut Akbar, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang sangat vital dalam meningkatkan pertumbuhan eko nomi suatu negara. Pembangunan infrastruktur memiliki efek berganda terhadap dinamika kegiatan ekonomi yang lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Yasin Habibi/Republika

Presiden terpilih Joko Widodo bersama Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno dan 4 deputi kantor transisi Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan dan Akbar Faisal seusai meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

 

Karena itu, Jokowi-JK memandang perlu model pendekatan baru dalam mengelola infrastruktur nasional. Pertama, infrastruktur harus dipandang secara holistik, tidak hanya berhenti pada instrumen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan dengan dimensi pemerataan, ling kungan, dan sosial yang berkelanjutan.

Kedua, pembangunan infrastruktur harus melibatkan semua sektor dan tidak parsial. Ketiga, perencanaan pembangunan in frastruktur perlu mempertimbangkan konektivitas nasional yang berbasis maritim. Keempat, Akbar menyebutkan, perlu ada nya gambar besar dalam pengelolaan infrastruktur nasional. “Kelima, pengelola an infrastruktur harus melibatkan potensi swasta,” kata dia.

Dalam Nawa Cita (Sembilan Agenda Perubahan), menurut mantan anggota DPR ini, Jokowi-JK berkomitmen meningkatkan pro duktivitas dan daya saing rakyat, baik di pasar nasional maupun pasar internasional. Sehingga, kata dia, bangsa Indonesia bergerak maju seiring pertumbuhan di negara-negara Asia lainnya.

Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Jokowi-JK bertekad membangun infrastruktur, antara lain infrastruktur kelistrikan dengan tambahan minimal 35 ribu megawatt listrik untuk menerangi nusantara.

Kemudian membangun infrastruktur jalan sekurang-kurangnya 2.000 kilometer termasuk merenovasi sekurang-kurangnya 10 pelabuhan laut dan bandara berikut hunian untuk para buruh. Jokowi-JK juga berkomitmen membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional dan memodernisasi pasar tradi sional yang telah ada.

Akbar menyebutkan, target pembangunan infrastruktur di antaranya memperbesar ruang fiskal dari pengurangan subsidi energi. antara ed: ratna puspita

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement