Rabu 13 Aug 2014 12:00 WIB

Hamidah, Wakil Ketua Panitia PPDB Depok: Sekolah Nggak Mau Tambah Kelas

Red:

Kenapa PPDB di SMAN 3 Depok baru selesai tanggal 6 Agustus?

Karena minat masyarakat tinggi ditambah kebijakan dari Kepala Disdik Kota Depok kalau SMAN 3 nambah tiga kelas lagi. Akhirnya diperpanjang sampai 6 Agustus PPDB-nya. Harusnya PPDB ditutup tanggal 12 Juli, sebelum MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) dimulai.

Jadwal penerimaan baru tersebut kapan?

Mulai anak-anak MOPD tanggal 14 Juli sampai 6 Agustus.

Jalur tersebut namanya jalur optimalisasi. Jalur itu seperti apa?

Pendaftarannya tidak di jurnal lagi, tapi orang tua yang langsung daftar ke sekolah. Cuma kebijakan kita melihat nilai UN-nya tidak terlalu rendah. Kalau yang masuk lewat jalur jurnal, baik tahap 1 dan 2 itu, kan pakai nilai UN, passsing grade-nya 33,95 dan untuk yang jalur warga miskin kan tidak dilihat nilai UN yang penting dia memenuhi kriteria bahwa anak tersebut benar-benar siswa miskin dan sudah melalui tahap verifikasi. Untuk jalur optimalisasi diharapkan tidak jauh dari passing grade kita, makanya ada yang 30, 31, ada juga 28-29 masih bisa diterima.

Menerima berapa banyak?

Tiga kelas sama kayak kelas lain. Satu kelas 40, jadi 120 siswa.

Persyaratan untuk jalur ini?

Persyaratannya yang daftar orang tuanya langsung, nilai UN tidak terlalu rendah, dan diutamakan warga Depok. Sebenarnya ada satu dua yang bukan warga Depok, tapi dia harus memberi keterangan jujur dia bukan warga luar Depok.

Mengapa orang tua yang harus langsung datang mendaftar?

Karena kalau sama muridnya terlalu ramai. Kan udah mulai kegiatan MOPD. Kalau orang tua yang daftar optimalisasi sama siswanya, kan terlalu penuh. Biarlah siswanya di rumah, orang tuanya selesaikan administrasi. Lalu, lembar peminatan dibawa orang tua ke rumah, diisi, lalu besoknya orang tuanya  datang menyerahkan formulir tersebut.

Pengumuman pembukaan jalur optimalisasi melalui media apa?

Jadi, masyarakat sendiri udah banyak yang tahu ya karena memang beranjak dari minat masyarakat. Karena masyarakat tetap menghendaki sekolah di SMA 3, jadi mereka langsung datang ke sini. Jadi, nggak ada pengumuman dari pihak sekolah. Justru kita kewalahan. Yang daftar lebih dari kapasitas, akhirnya kita tutup karena memang sudah selesai masa PPDB tersebut.

Jadi, benar-benar tidak ada pemberitahuan?

Nggak ada pemberitahuan. Mereka lebih tahu. Jadi, mereka datang langsung ke sini banyak bertanya, "Bu, ini kebetulan ada sinyal dari dinas (dinas pendidikan) bahwa memang dibuka tambahan untuk  tiga kelas." Begitu. Karena mereka banyak bertanya ke dinas. Jadi, mereka minta ke dinas, dinas mengiyakan dan memberi kabar ke sekolah. Kita tinggal menerima saja. Bahkan, kita kewalahan. Di hari terakhir saja banyak  yang daftar, padahal kita udah tutup. Ini udah full 40 kali tiga kelas.

Ada surat instruksinya?

Itu kepala sekolah dengan dinas langsung di dinas karena yang menambah bukan cuma SMAN 3. Jadi, ada semacam MOU-nya, semacam disahkan bahwa SMAN 3 tambah sekian kelas, SMA segini sekian, kalau nggak salah SMAN 4, SMAN 5. Jadi, bukan keinginan kita. Jadi, minat masyarakat diakomodir oleh dinas lalu keluarlah pengesahan secara langsung di dinas. Nah, kepsek langsung menginstruksikan ke panitia ini buka tiga kelas lagi. Jadi, kita nggak perlu manggil masyarakat, mereka sudah tahu sendiri. Malah kita yang ngerem. Jujurnya, kita pihak sekolah nggak mau ada penambahan. Karena ruangnya sudah nggak ada. Belum lagi jam ngajar yang membengkak. Tapi, ya mau gimana lagi, namanya terkait minat masyarakat. Apalagi, ini kan instruksi dari dinas, kita kan tinggal mengikuti saja.

Mengenai biaya?

Biaya yang harus mereka bayarkan untuk kebutuhan personal, seperti pakaian, psikotes, map untuk rapor, untuk foto, itu totalnya Rp 1,45 juta. Mereka bayarkan itu ditambah kontribusi buat sekolah karena mereka mau nggak mau harus buka laboratorium untuk dijadikan kelas. Dengan adanya instruksi dari dinas untuk buka tiga kelas, kan mau tidak mau lab disulap jadi kelas. Kursi-kursi harus disediakan. Jadi, mau nggak mau ada yang kita kerjakan dengan penambahan kelas ini. Dari lab bahasa, lab fisika disulap jadi kelas kan butuh biaya dan itu tidak dibiayai pemerintah. Jadi, ada kontribusi orang tua ke pihak sekolah yang diserahkan langsung ke bendahara.

Besarannya?

Relatif, ada yang Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta juga ada. Tergantung. Tapi, pukul ratanya sejuta dua juta lah.n c82 ed: eh ismail

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement