Bagaimana menurut Anda kondisi hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDIP sepanjang dua tahun pemerintahan ini?
Kalau melihat dua tahun terakhir memang ada pasang-surutnya, tapi sudah ada kedewasaan politik pada Jokowi dan ada pemahaman politik antara Jokowi dan PDIP. Saya melihat sekarang ini semakin baik karena PDIP sudah menjadi bagian dari pemerintah dan mencoba menyokong apa yang menjadi concern dari pemerintah.
Sebenarnya ini hal yang baik, tapi memang komunikasi politik perlu diintensifkan lagi. Tapi dalam enam bulan terakhir ini komunikasi dengan Megawati (Soekarnoputri) membaik. Mekanisme politik yang terbangun antara dua figur, baik Megawati dan Jokowi, itu baik. Yang perlu dipertegas kembali adalah intensitas komunikasi keduanya menyikapi dinamika situasi politik yang ada karena kalau kemarin kan yang satu kemudian berinisiatif lebih, yang satu tidak cukup merespons.
Bagaimana komunikasi tersebut harus dibangun?
Misalnya soal apa yang menjadi concern pemerintah itu kan responsnya tidak terlalu cepat. Karena itu, untuk saling pemahaman bisa diminimalkan dengan melakukan pertemuan dengan Bu Mega. Yang saya lihat pertemuan enam bulan terakhir cukup baik karena ada pertemuan formal dan pertemuan informal. Itu yang menjadi penting dalam enam bulan ke belakang.
Situasi politik kedua figur sebenarnya butuh tidak hanya formal dan informal. Akan bagus sekali apabila secara rutin pertemuan itu terjadi untuk mendiskusikan isu terkini pemerintahan.
Apa tantangan Jokowi dalam hubungannya dengan PDIP ke depannya? Bagaimana Jokowi akan memosisikan diri agar pemerintahannya juga mendapat dukungan penuh?
Komunikasi politik yang perlu dilakukan. Contoh, jauh sebelum ini, langkah Jokowi kadang tidak terkomunikasi ke partai, tapi sekarang sudah terkomunikasi semua. Waktu beliau bertemu tokoh-tokoh seperti Prabowo dan tokoh lain, itu terinformasikan ke partai, kemudian partai merespons dan menyokong.
Perasaan berbeda antara Jokowi dengan PDIP sudah enggak ada. Kalau tahun pertama kan dilema, sekarang sudah tidak ada lagi masalah. Saya harap ke depan semakin seirama, intensif komunikasi politiknya sehingga mampu mencegah lack of knowledge.
Pola hubungan seperti apa yang harus dibangun oleh Jokowi dengan PDIP?
Enam bulan terakhir ini baik. Ada pertemuan ngopi bareng, diskusi bareng. Jadi komunikasi itu tetap jalan, jadi apa yang menjadi masalah itu terkomunikasikan.
Jadi ya memang ini (hubungan) paling baik. (Ke depannya) Indikator kalau sama seperti hari ini maka akan menjadi baik karena akan berimplikasi pada fokus-fokus pemerintah dalam mengelola programnya. Karena kalau enggak, akan terganggu terus ini (program pemerintah), sebab (PDIP sebagai) penyokong pemerintah. Oleh Dessy Suciati Saputri, ed: Fitriyan Zamzami