JAKARTA - Untuk kali pertama mulai tahun ini, panitia kurban Masjid Istiqlal, Jakarta, tidak membagikan daging kurban langsung kepada penerima. Kurban disalurkan melalui masjid, mushala, dan panti asuhan yang ada di delapan kecamatan di Jakarta Pusat. "Tahun ini, diperkirakan output-nya sekitar 7.000 bungkus daging yang akan dibagikan," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Mubarok, kepada Republika, Ahad (5/10).
Langkah penyaluran daging kurban melalui masjid dan mushala ini untuk mengantisipasi kericuhan yang terjadi setiap pelaksaan perayaan Idul Adha di Masjid Istiqlal. Kini, tak ada lagi antrean semrawut di depan Masjid Istiqlal karena panitia langsung mendistribusikan daging kurban kepada mereka yang berhak lewat data yang disediakan oleh Kementerian Agama.
Mubarok mengungkapkan, ada 9.555 orang yang masuk dalam daftar pemohon daging kurban. Jumlah tersebut tersebar di 65 masjid, mushala, dan panti asuhan di Jakarta Pusat. Untuk menyiasati kemungkinan adanya warga yang tidak mendapatkan daging, Mubarok mengatakan akan mengurangi sedikit jatah daging untuk setiap penerima. "Mungkin tidak nyampai sekilo satu orang, disesuaikan kebutuhan, yang penting dapat semua," ujarnya.
Pada Idul Adha tahun ini, panitia kurban Masjid Istiqlal menyembelih 45 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Di antara kurban ada yang berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden Boediono, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan juga keluarga Cendana (almarhum mantan presiden Soeharto).
Berbeda dengan SBY, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memilih Rumah Potong Hewan Cakung, Jakarta, sebagai tempat untuk menyembelih hewan kurbannya. Sapi yang diserahkan adalah seekor sapi Jawa warna cokelat. Secara keseluruhan, Balai Kota DKI Jakarta pada 2014 ini menyembelih 20 sapi dan 21 kambing.
Di Surabaya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo, kemarin, menunaikan ibadah kurbannya di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Pakde Karwo, sapaan akrab sang gubernur, menyerahkan hewan kurban berupa sapi berjenis simental seberat 1,21 ton. Soekarwo bersyukur, jumlah masyarakat Jatim yang menunaikan ibadah kurban tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. "Jumlah masyarakat berkurban tahun ini naik sebesar 24 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.
Jumlah hewan kurban di Jawa Barat (Jabar) yang disembelih pada Idul Adha tahun ini justru menurun. Jika dihitung secara keseluruhan, penyembelihan hewan kurban di Jabar menurun empat persen dari tahun 2013. Pada tahun ini, jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 392.826 ekor dengan perincian 115.832 ekor sapi dan sebanyak 276.994 ekor kambing dan domba. "Kalau dari jumlah, memang menurun. Tapi, kalau dilihat, masyarakat banyak kurban sapi, meningkat jauh dari tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha, Ahad (5/9).
Khusus di Kota Sukabumi, jumlah hewan kurban yang disembelih pada tahun ini mengalami peningkatan. Data dari Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Sukabumi menyebutkan, jumlah hewan kurban secara keseluruhan di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 2.172 ekor. Perinciannya, sebanyak 955 ekor sapi dan 1.217 ekor domba. "Pada tahun ini, jumlah hewan kurban naik hingga 200 persen,'' ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz, kemarin.
Tradisi Keraton Cirebon
Gema takbir mengagungkan asma Allah berkumandang menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha, Ahad (5/10). Di Keraton Kasepuhan Cirebon, sejumlah tradisi pun digelar untuk menyambut hari raya kurban itu. Tradisi yang berlangsung sejak ratusan tahun lalu itu diawali dengan dikeluarkannya cis tongkat khutbah Sunan Gunung Jati, sekitar pukul 06.00 WIB.
Tongkat pun selanjutnya dibawa ke Langgar Agung dan Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, beserta keluarga, penghulu, khatib agung, dan kepala kaum kemudian menuju Langgar Agung untuk menunaikan shalat Ied. Di tempat tersebut, khutbah dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Sultan pun melaksanakan shalat bersama-sama para wargi keraton.
Seusai shalat Idul Adha di Langgar Agung, Sultan Sepuh berjalan menuju Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Di masjid yang dibangun para Wali Songo itu, Sultan Sepuh kembali melaksanakan shalat Idul Adha bersama masyarakat umum. Dengan demikian, Sultan melaksanakan shalat Ied sebanyak dua kali.
rep:c63/c60/c54/halimatus sa'diyah/riga nurul iman/lilis sri handayani ed: andri saubani