Sabtu 12 Jul 2014 16:00 WIB
samba 2014

Akhir Sebuah Drama

Red: operator

Kemenangan atas Belanda kian menun jukkan Argentina sebagai tim spesialis adu penalti.

Laga semifinal kedua Pia la Dunia 2014 semakin mengukuhkan status Belanda sebagai `Juara tanpa Mahkota'. Tim berjuluk De Oranje itu harus mengu bur mimpinya memenangi trofi Piala Dunia setelah takluk oleh Argentina. Yang sedikit menya kitkan, Belanda harus angkat koper lewat drama adu penalti.

Ini merupakan kali kelima Be landa sukses melaju hingga babak empat besar. Tiga kali di antaranya berbuah kemenangan. Namun, tiga kemenangan di semifinal itu hanya berakhir dengan gelar runner-up.

Berikut beberapa rekor dan catatan menarik sebagai akhir dari se buah drama dalam laga Argen tina kontra Belanda.

Sempurna di semifinal

Kemenangan lewat drama adu penalti atas Belanda menjaga rekor sempurna Argentina di babak semifinal Piala Dunia. Sejak keikutsertaannya pada Piala Dunia pertama tahun 1930, Albiceleste lima kali melaju keempat besar.Dari lima kesempatan itu, Argentina tak pernah sekali pun menelan kekalahan.

Semifinal pertama Argentina terjadi pada 1930. Saat itu, Argentina tumbang di partai final oleh tuan rumah Uruguay. Pada 1978, kemenangan Argentina di semifi nal berlanjut kemenangan di final menghadapi Belanda. Capaian serupa berhasil diulang Argentina pada Piala Dunia 1986. Pada 1990, Argentina finis sebagai runner-up.

Spesialis penalti

Kemenangan atas Belanda membuktikan Argentina sebagai spesialis adu penalti. Dari lima kali adu penalti yang dijalani, Argentina hanya kalah sekali. Satu-satunya kekalahan Albiceleste pada duel adu penalti terjadi pada Piala Dunia 2006.

Kepiawaian Argentina dalam duel adu penalti paling terlihat pada 1990. Saat itu, tim Tango menyingkirkan Yugoslavia pada perempat final dan Italia di semifinal lewat adu penalti.

Messi mati kutu

Meski gagal menang, Belanda mematikan permainan bintang Argentina, Lionel Messi, pada laga semifinal lalu. Sepanjang 90 menit waktu normal, Messi tak mampu sekali pun menyentuh bola di daerah penalti Belanda. Pada 30 menit babak tambahan waktu, Messi juga gagal menyentuh bola di daerah penalti lawan.

Sepanjang laga, Messi mencatatkan 10 kali drible yang meng ancam pertahanan Oranje.Namun, gocekan Messi selalu mentah sebelum masuk kotak penalti lawan. Pada laga itu, Messi hanya membukukan dua kali tembakan jarak jauh ke gawang Belanda.

Rekor final terbanyak

Hasil akhir laga di Arena Corinthians, Sao Paulo, memastikan terciptanya sebuah rekor baru.Argentina sebagai pemenang laga semifinal kedua akan menghadapi Jerman di partai puncak. Ini adalah final Piala Dunia ketiga yang mem pertemukan Argentina dan Jerman.

Rekor pertemuan terbanyak di final sebelumnya juga dipegang oleh Brasil dan Italia. Kedua tim tersebut pernah bertemu di final Piala Dunia 1970 dan 1994. Sedangkan, Argentina dan Jerman sebe lumnya bertemu di final 1986 dan 1990.

Perpanjangan waktu terbanyak

Kegagalan Argentina dan Belanda mencetak gol di waktu normal semakin menahbiskan Piala Dunia kali ini sebagai salah satu edisi paling ketat. Total sebanyak tujuh dari 14 laga di babak knock-out harus diten tukan lewat perpanjangan waktu. Ini adalah Piala Dunia dengan laga perpanjangan waktu di babak knock-outter banyak setelah 1990 (delapan laga). rep:adi wicaksono ed:endro yuwanto

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement