Jumat 17 Apr 2015 16:47 WIB

Wisata Bangkit

Red:

Sudah lebih dari 10 bulan rezim militer mengendalikan pemerin tahan di Thailand. Ketakutan dan prediksi beberapa analisis Thai land bakal makin jatuh dan sulit mengembangkan ekonomi ter nyata tak terbukti.

Thailand bisa melanjutkan roda pem bangunan. Indikator positif mulai terlihat. Sepanjang 2014 lalu, negara ini mencatat per tumbuhan ekonomi positif 0,7 persen. Memang angkanya masih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi ini tentu menjadi indikasi menggembirakan bagi semua pihak.

Tidak hanya seluruh rakyat dan pemangku kepentingan yang gembira dengan perkem bangan di Thailand. Pihak luar yang selama ini setia mengamati Thailand mulai menatap harapan yang lebih baik. Para investor dan pelaku bisnis dari negara-negara mitra tentu makin optimistis bisa menggarap bisnis, bahkan mengembangkan bisnis yang sudah mereka bangun di Thailand selama bertahun-tahun.

Dengan angka pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, tentu pemerintah, swasta dan, seluruh rakyat Thailand harus berjuang lebih keras lagi untuk memperbaiki ekonomi secara keseluruhan. Namun, pertumbuhan yang makin melenting dari kuartal ke kuartal pada 2014 jelas sinyal yang menggairahkan.

Pada tiga bulan pertama 2014, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Thailand me nye dihkan, negatif 0,5 persen. Namun, pada kuartal berikutnya berhasil bangkit dan mencatat angka po sitif 0,4 persen. Selanjutnya, sepanjang Juni hingga September 2014, pertumbuhannya lebih baik, mencapai 0,6 persen. Puncak kebangkitan Thailand terjadi pada tiga bulan terakhir 2014 setelah mampu mencatat angka pertumbuhan sebesar 2,3 persen.

Para analis dan lembaga ekonomi domestik maupun internasional pun merevisi prediksi. Mereka memperkirakan ekonom Thailand pada 2015 akan lebih baik lagi. Beberapa yakin Thailand akan tumbuh minimal pada level 3,7 persen sepanjang 2015.

Salah satu indikator yang sangat meng gembirakan adalah tumbuhnya industri pari wisata Thailand. Jumlah wisatawan asing yang datang ke Thailand naik 23 persen menjadi 7,8 juta orang pada tiga bulan pertama 2015. Me nurut juru bicara Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand Chanvit Polcheevin, turis terbanyak berasal dari Cina, Malaysia, Korea Selatan, Rusia, dan Jepang.

Pada empat hari pertama April 2015, jumlah turis yang ke Thailand melonjak 37,8 persen menjadi 337 ribu orang dibandingkan periode sama tahun 2014. Dengan tren yang terus naik ini, pemerintah berharap total wisatawan se panjang 2015 ini bisa menembus 28,8 juta orang. Bila ini terjadi, Thailand bisa mem per oleh pemasukan hingga 2,0 triliun baht atau setara de ngan 61,43 miliar dolar AS dari sektor pariwisata.

Harapan pemerintah sepertinya bisa ter wu jud. Beberapa indikasi menunjukkan, industri wisata di negara ini menggeliat. Kedatangan wisatawan pada Februari saja naik 30 persen dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah turis pada bulan Februari bahkan tertinggi sejak terakhir kali terjadi pada Desember 2012. Wisata menjadi sektor andalan bagi Thai land untuk menggenjot produk domestik bruto (PDB). Selama ini, sektor pariwisata minimal menyum bang 10 persen terhadap PDB negara itu.

"Kami melihat ada pertumbuhan di sektor wisata, tetapi kebanyakan wisatawan yang datang dari Cina. Padahal, mereka tak terlalu banyak mengeluarkan uang," ungkap Tha na vath Phonvichai, ekonom dari Universitas Thai Chamber of Commerce. "Meskipun sektor pa riwisata menunjukkan pemulihan, tetapi se pertinya tak cukup untuk mendorong pemulihan eko nomi."

Karena itulah, Pemerintah Thailand mela kukan beragam strategi agar industri pari wi satanya bangkit. Thailand pun terus mem per baiki hubungan dan kerja sama dengan be be rapa negara yang mampu menyumbang pen dapatan besar terhadap sektor ini.

Cina menjadi mitra strategis Thailand di industri wisata. Thailand sangat paham, posisi geografis Cina juga bisa menguntungkannya. Apalagi, selama ini pelancong dari Cina yang paling banyak datang ke Thailand dibandingkan dengan negara-negara lain.

Tercatat sebanyak 4,6 juta pelancong asal Cina berdatangan ke Thailand selama 2014. Pada 2015 ini, Thailand menargetkan pendatang dari Cina bisa lebih banyak lagi, minimal mencapai 5,9 juta pengunjung.

Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Kobkarn Wattanavrangkul menyatakan, turisme menjadi strategi terbaik untuk merekatkan kerja sama kedua negara. "Pariwisata lebih dari melakukan perjalanan dan sumber uang. Turisme menjadi salah satu cara paling baik untuk menciptakan saling pengertian yang tulus antara dua negara, dua orang. Tidak ada politik, tak halangan," katanya, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, beberapa waktu lalu.

Karena itulah, Thailand dengan Cina terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Kedua negara juga berencana bermitra membangun jalur kereta api sepanjang 873 kilometer yang mampu menghubungkan Thailand, Laos, Cina, dan beberapa negara di sekitarnya.

Dengan jalur kereta api ini, para pelancong bisa dengan mudah menjangkau tempat-tempat wisata yang menjadi tujuan mereka. Bahkan, mereka tinggal turun naik kereta untuk me ngunjungi kota-kota sekunder dan kota-kota kecil di Kerajaan Thailand.

Pemerintah daerah di seluruh Thailand juga terus berbenah untuk menarik wisatawan dari mancanegara. Dengan kehadiran jalur kereta api tersebut, Pemerintah Thailand yakin bisa meningkatkan perekonomian daerah. Kesem pat an masyarakat untuk meningkatkan kese jahteraan juga bisa makin besar.

Jalur baru kereta api

Berdasarkan laporan the Wall Street Journal, Cina berencana membangun konstruksi dua bagian jalur kereta api yang menghubungkan bagian timur laut Provinsi Nong Khai ke Bangkok dan bagian timur Pelabuhan Map Ta Phut mulai tahun 2016. Jalur kereta api yang menghubungkan wilayah utara dengan selatan ini sepanjang 870 kilometer (544 mil). Diha rapkan moda transportasi ini nantinya bisa mem fasilitasi pengangkutan barang dari wilayah selatan Cina ke pelabuhan-pelabuhan di Teluk Thailand melalui Laos.

Proyek pembangunan kereta api ini diperkirakan memakan anggaran 400 miliar baht atau setara dengan 12,2 miliar dolar AS. Cina sudah bernegosiasi dengan Laos terkait dengan rencana ini. Sepertinya, Laos tak bisa menolak karena negaranya terkurung daratan. Kereta api tersebut akan mengadopsi teknologi kecepatan tinggi yang semuanya rancangan Cina. Bila terwujud, ini menjadi era baru bagi Thailand.

Saat ini Thailand hanya mempunyai jalur kereta api sepanjang 250 kilometer (155 mil) dengan dua trek. Akibatnya, moda transportasi tak memberikan kenyamanan bagi penggu na nya. Sama seperti di Indonesia, para penumpang selalu berdesakan bila berada di gerbong kereta. Kereta pun tak bisa melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan bisa dibilang sangat lambat.

Dengan bantuan Cina, Bangkok berencana membangun dua trek baru dengan ukuran jalur yang lebih lebar. Ukuran rel saat ini di Thailand, menurut Profesor Ruth Banomyong dari Fakultas Logistik dan Transportasi Universitas Thammasat, sangat sempit, hanya 1,0 meter. Model baru yang nanti dibuat Cina akan mele bar menjadi 1,44 meter.

"Memang tak ada standar jalur kereta api di dunia ini. Tapi, yang biasa dipakai di Cina sudah 1,44 meter," ungkap Banomyong, seperti dilaporkan Al Jazeera, beberapa waktu lalu. Kebanyakan rel kereta api yang dipakai di negara-negara Asia Tenggara sangat sempit, hanya satu meter, termasuk di Thailand. Jalur yang ada saat ini di ASEAN juga bekas peninggalan penjajah. "Dengan jalur yang lebih lebar, tentu bisa dibuat kereta api cepat dan mampu mengangkut barang lebih banyak dan lebih berat," lanjut penasihat Kementerian Transportasi ini.

Cina memang berambisi membangun jalur transportasi darat via kereta api hingga membelah beberapa negara. The Guardian melaporkan, Cina berencana membangun jalur kereta api sepanjang 3.000 km (1.860 mil) yang bisa menopang kereta api berkecepatan tinggi mulai dari Kunming (Cina) hingga Singapura. Tentu untuk mencapai Singapura, jalur tersebut harus melewati Laos, Thailand, serta Malaysia.

Bila proyek ini selesai, diperkirakan bisa meng genjot PDB Cina yang saat ini sudah lebih dari 9,2 triliun dolar AS. Namun, proyek ini juga menyedot anggaran yang sangat besar, diper kira kan kebutuhan totalnya mencapai 375 miliar do lar AS. Negara mitra yang akan ter libat pro yek ini akan menggelontorkan dana se suai kese pakatan yang sudah ditandatangani ber sama.

China Railway Corp menyebut jalur Kun ming-Singapura akan dibangun dalam empat tahap, yaitu dari Kunming ke Vientiane (Laos), Vientiane ke Bangkok (Thailand), Bangkok ke Kuala Lumpur (Malaysia), serta Kuala Lumpur ke Singapura. Karena itu, kerja sama Cina dengan masing-masing negara yang akan terkena proyek tersebut sangat penting.

Konstruksi jalur di Thailand, menurut the Guardian, direncanakan dibangun selama delapan tahun dan mulai berjalan tahun ini. Anggarannya mencapai 741,4 miliar baht (23,3 miliar dolar AS). Infrastruktur ini nantinya sangat strategis karena menghubungkan Bang kok dengan kota-kota penting lainnya, dengan bandara, pelabuhan laut, area-area perbatasan, serta gudang kargo.

Diperkirakan 106 kereta api baru, menurut the Bangkok Post, bisa menggunakan jalur kereta tersebut. Kereta nantinya bisa melaju dengan kecepatan 200 km per jam. Bahkan, Cina menjamin kereta buatannya bisa melaju sampai 300 kilometer per jam.

Dengan transportasi yang lebih nyaman, tentu ekonomi akan bergerak lebih kencang lagi. Kegiatan bisnis dan seluruh industri menggeliat. Investor pun bisa tergoda untuk menaburkan da nanya ke Thailand. Bila ini terjadi, Thailand ma kin diperhitungkan oleh negara-negara lain. Tak hanya diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara, tetapi oleh seluruh negara di jagat ini.

Oleh Rakhmat Hadi Sucipto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement