Senin 15 Sep 2014 13:30 WIB

Ahok Usulkan Dua Nama

Red:

MEDAN MERDEKA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, sudah memiliki dua calon nama yang bakal mendampinginya memimpin Ibu Kota. Menariknya, salah satu nama yang diusulkan Basuki adalah Nachrowi Ramli dari Partai Gerindra.

Nachrowi Ramli atau yang akrab disapa Nara pernah maju pada Pemilukada DKI pada 2012 sebagai calon wakil gubernur Jakarta berpasangan dengan Fauzi Bowo. Bahkan, dalam sebuah debat, Nara sempat menyapa Basuki dengan salam khas warga keturunan Cina. "Haiya Ahok," kata Nachrowi.

Namun, sepertinya Basuki sudah melupakan kasus tersebut. "Saya mengusulkan dua nama. Kalau dari Gerindra Nachrowi, dari PDIP Boy Sadikin. Ya, kita akan mengusung dua nama," kata pria yang biasa disapa Ahok itu kepada wartawan saat menghadiri Festival Lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Ahad (14/9).

Bahkan, saat menyalami satu per satu pejabat yang hadir di Lebaran Betawi, Ahok sempat bergurau memperkenalkan Nara sebagai calon pendampingnya. "Yang terhormat mantan ketua Bamus Betawi, Pak Haji Nachrowi Ramli yang juga menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Ahok.

Mendengar salam itu, Nara bergegas berdiri dari tempat duduknya. Ia melempar senyum dan melambaikan kedua tanganya ke arah Ahok yang sedang memberikan sambutan.

Ketika ditanya memilih Nara atau Boy, Ahok menjawab diplomatis, "Ya kita akan mengusung dua nama. Masalah pilih siapa kan urusan DPRD DKI," kata mantan bupati Belitung Timur ini.

Namun, secara tersirat, Ahok mengirimkan sinyal jika Nara adalah orang yang tepat mendampinginya memimpin Ibu Kota. "Sekarang, Gerindra kan udah ga ada orang. Maksudnya, sekarang saya kan sudah nggak di Gerindra lagi," kata Ahok.

"Daripada Pak Taufik (M Taufik) atau Pak Sanusi (M Sanusi) yang pengin jadi wagub kan Pak Nachrowi," kata Ahok.

Pria berusia 48 tahun itu pun berpendapat, Nara merupakan kader Gerindra yang tepat saat ini menjadi DKI 2. "Saya kira, begitu pendapat orang-orang dan tokoh-tokoh Betawi," kata dia.

Sebenarnya, kata Ahok mengungkapkan, rencana pencalonan Nara sebagai cawagub DKI telah dibahas bersama Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik. "Kan kita bicara Betawi. Siapa tahu Gerindra mau ngusung Pak Nachrowi. Soalnya, dulu sempat dibicarakan dengan Pak Taufik pengin ada pikiran untuk mendukung Pak Nachrowi," ujar Ahok.

Ahok bakal naik takhta menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2014. Tapi, belum juga dilantik, Ahok memutuskan mundur dari Gerindra, partai politik yang mengusungnya bersama PDIP pada Pilkada DKI 2012.

Keputusan itu membuat Ahok diminta Gerindra meletakkan jabatannya sebagai wagub DKI Jakarta. Tapi, Ahok menolak. Menurut Ahok, ia mampu memimpin Ibu Kota karena dicalonkan PDI Perjuangan (PDIP) dan Gubernur DKI Joko Widodo.

"Itu lucu, ya. Dasarnya apa sampai saya harus mundur?" tanya Ahok saat dikonfirmasi wartawan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/9).

"Undang-undang saja, gak ada yang ngatur. Lagipula, yang calonkan saya jadi wagub kan Jokowi dan PDIP," kata pria berusia 48 tahun itu melanjutkan.

Permintaan Ahok agar mundur sebagai wagub disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Muhammad Taufik. Menurut Taufik, jika Ahok menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai presiden, Ahok juga seharusnya mundur sebagai bentuk kekonsistenan.

"Dia (Ahok) bisa menjadi seperti yang sekarang karena partai, jadi tidak bisa terima enaknya saja dan harus berterima kasih," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.

rep:c92/ c66 ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement