Musim kemarau diperkirakan baru berakhir pada Oktober atau November. Serangan berbagai penyakit pun meng intai, satu di antaranya dehidrasi.
Kepala Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Ahmad Syafiq mengatakan, musim kemarau membuat banyak masyarakat tidak sadar terserang dehidrasi. Gejala seseorang dehidrasi dapat dilhat dari air seninya.
"Harus diperhatikan minumnya, jangan haus jadi patok untuk minum,"kata Ahmad Syafiq saat berbincang dengan Republika usai mengisi seminar Revolusi Mental Revolusi Sehat di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Kamis (25/9).
Ahmad Syafiq menjelaskan, jika air seni seseorang berwarna cokelat pekat, artinya ia dalam keadaan dehidrasi. Ia menyarankan kepada masyarakat agar menenggak air putih delapan gelas dalam satu hari. "Dehidrasi yang tidak disadari menyebabkan tubuh menjadi cepat lelah dan lemas," ucap dia.
Tak hanya dehidrasi, penyakit yang kerap mengintai selama musim kemarau adalah yang ditularkan nyamuk.Karena, musim kemarau di Indonesia kering dan lembap sehingga masyarakat diminta memerhatikan tempattempat di mana nyamuk berpotensi membangun sarang. "Karena tempat yang lembap men jadi tempat bersarangnya nyamuk. Penularan penyakit lewat nyamuk sering mewabah pada musim kemarau," kata dia.
Ahmad menjelaskan, kondisi kering dan lembap juga menjadi tempat ideal berkembangnya jamur. Sehingga, pada musim kemarau, banyak makanan yang cepat basi. Ia mencatat kebanyakan kasus keracunan terjadi pada musim kemarau. "Karena itu, perhatikan tempat penyimpan makanan."
Air bersih pada musim kemarau biasanya berubah menjadi keruh dan kotor. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat memasak atau menyaring air hingga benar-benar bersih sebelum digunakan atau dikonsumsi. "Jadi, hatihati karena pada musim kemarau ada penyakit yang disebabkan keamanan makanan dan penyebaran nyamuk," kata Ahmad Syafiq.
Banyaknya pasokan air, menurutnya, tidak menjamin air itu layak diguna kan untuk keperluan sehari-hari. Karena itu, ia meminta pemerintah segera bertindak dengan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di sejumlah wilayah yang mengalami keke ringan.
Salah satu wilayah yang kekeringan adalah Bogor. Bahkan, Bendungan Katu lampa, Bogor, Jawa Barat, kering kerontang. Menyusutnya debit air di Bendungan Katulampa lantaran musim kemarau yang belum berakhir.
Pengawas Bendungan Katulampa, Andi Sudirman (46 tahun), mengatakan, debit air di Bendungan Katulampa hanya nol sentimeter. Bahkan, saking keringnya, bebatuan di dasar sungai terlihat.
Andi mengatakan, kekeringan melanda Bendungan Katulampa sejak awal September. Sebab, aliran air untuk saat ini diproritaskan masuk ke jalur irigasi.
"Kita atur aliran airnya dengan sistem gilir. Jadi gantianpengairannya," ujar Andi saat Republika menemuinya, Kamis (25/9). rep:c74, ed:karta raharja ucu