LEBAK BULUS -- Proses pembangunan kereta cepat atau Mass Rapid Transit (MRT) tahap satu jalur Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) terus digeber. Pembangunan moda transportasi massal itu ditargetkan rampung pada 2018.
Kijima Yoshiko dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia mengatakan, pembangunan MRT tidak bakal molor. "Di Bundaran HI sekarang sedang dilakukan pengerjaan pembangunan dinding stasiun," kata dia, Rabu (1/10).
Pembangunan MRT tahap satu meliputi 13 stasiun. Kijima mengatakan, tujuh stasiun dibangun dengan desain layang (elevated) dan enam stasiun berada di bawah tanah.
Stasiun layang MRT, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan stasiun bawah tanah MRT, yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Project Manager MRT, Shigeo Hanaki mengatakan, ada empat perusahaan yang menangani pembangunan 13 stasiun MRT. Shigeo mengatakan, perusahaannya bertanggung jawab membangun dua stasiun, yaitu Bundaran HI dan Dukuh Atas.
Shigeo menuturkan, Stasiun Bundaran HI merupakan paling besar. "Karena menjadi destinasi terakhir (untuk tahap pertama)," kata dia.
Stasiun Bundaran HI, kata dia menjelaskan, bakal berada 19 meter di bawah tanah. Sedangkan Stasiun Dukuh Atas berada 24 meter dari permukaan tanah. "Karena ada sungai," ujar dia.
Di kedua lokasi itu, Shigeo menyatakan, sedang dilakukan pembangunan dinding sebelah barat dan timur. Selanjutnya bakal dilakukan instalasi dinding pada November tahun ini.
Sementara proses konstruksi stasiun akan dimulai pada April 2015 atau setelah instalasi dinding selesai. "Instalasi dinding akan mulai November tahun ini sampai April," kata dia.
Shigeo menargetkan, pembangunan stasiun selesai akhir 2015. Setelah konstruksi stasiun rampung, pembangunan terowongan atau tunnel dimulai Januari 2016.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun MRT menggunakan dana pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Dalam aturan pinjaman, spesifikasi material harus sesuai dengan standar Jepang. Perusahaan Jepang juga diikutsertakan dalam pembangunan.
Kazumitsu Muraoka dari JICA mengatakan, JICA mengalokasikan dana pinjaman Rp 14 triliun untuk pembangunan MRT dari Bundaran HI-Lebak Bulus. JICA juga akan menggelontorkan pinjaman untuk pembangunan MRT tahap kedua, yaitu jalur Bundaran HI-Ancol. Namun, Muraoka tidak bisa memastikan besaran pinjaman. "Tergantung hasil pembangunan fase satu," ujar dia. rep:dessy suciati saputri ed: karta raharja ucu