Dalam judul pameran kali ini, "Inner Beauty", sudah kelihatan bahwa Rb Ali ingin memberi jawaban atas pertanyaan yang dimunculkannya sendiri, yaitu pemahaman dia tentang masalah wanita-wanita urban. Jawaban ini dia sajikan melalui penggambaran rupa wanita di atas kanvas.
Para wanita ini sengaja dijadikan metafor untuk menyatakan kekaguman atas kecantikan dan kemolekan tubuhnya sembari menyindir, sekaligus bersosialisasi.
"Menurutku wanita itu menyimpan banyak rahasia dan penuh misteri yang tidak mudah didapat. Serta, tidak akan terhapus sampai kapan pun," begitu ucap Ali. Itulah yang menjadikannya menggali dan melukiskan suatu kekuatan yang dia bilang "tidak terlihat, tapi dapat dirasakan."
Foto:Republika/Raisan Al Farisi
Pameran Lukisan "Inner Beauty"
Wajah-wajah ayu yang Ali tampilkan tidak saja enak dilihat, tapi membawa pesan-pesan yang ingin disampaikannya. "Pada lukisan "Wanita Metropolis", misalnya, Rb Ai ingin menyampaikan sindirannya pada suasana hedonisme yang melanda sebagian wanita-wanita kota besar, khususnya Jakarta," ungkap Merwan Yusuf dalam sambutannya.
Warna yang ditorehkan di lukisan Ali, menurut Yusuf, adalah warna-warna sejuk dan hangat serta kompromistis. Ali seolah tak memaksimalkan garis di hampir seluruh karyanya karena dia lebih terobsesi dengan bentuk dan harmoni serta irama yang bergerak dan terkontrol.
Namun, yang tak kalah penting adalah cahaya yang selalu hadir di setiap lukisannya melalui warna-warna kromatik yang saling mendukung untuk menciptakan keseimbangan. Rb Ali sekali lagi mengukuhkan dirinya sebagai seorang pelukis keindahan. rep:c85 ed: dewi mardiani