TANGERANG -- Wali Kota Arief R Wismansyah berharap, masyarakat Kota Tangerang tetap tenang terkait kasus penusukan di kawasan Cikokol, Kamis (20/10). "Masalah ini sudah ditangani secara maksimal dan secara profesional dari jajaran kepolisian. Namun, masyarakat agar waspada dan tetap menjaga lingkungannya," ujarnya saat meninjau lokasi penusukan Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Effendi.
Arief juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut, bahkan Arief bersama Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Irman Sugema, mendatangi RS Siloam untuk menjenguk Kompol Effendi, korban penusukan oleh SA.
Arief juga telah menginstruksikan kepada tiap-tiap camat dan lurah yang berada di wilayah Kota Tangerang agar melakukan operasi yustisi di wilayahnya masing-masing. "Kami adakan operasi yustisi di tiap-tiap wilayah Kota Tangerang. Karena kami berupaya, namanya kejadian tindakan terorisme bisa terjadi di mana saja. Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten agar bisa saling mem-backup."
Arief juga meminta seluruh komponen masyarakat, Ketua RT dan RW, serta tokoh masyarakat, untuk ikut menjaga lingkungannya masing-masing. Selain itu, ia berharap, masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak perlu khawatir karena pihaknya bersama dengan jajaran kepolisian dan TNI siap menjaga keamanan dan kondusivitas Kota Tangerang. "Kalau memang teroris, kita harus lawan bersama dan jangan pernah takut," katanya menegaskan.
Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Efendi, menjadi korban penusukan oleh seorang pria berinisial SA (22 tahun), pada Kamis (20/10) sekitar pukul 07.10 WIB. Effendi saat ini masih dirawat di ruang UGD RS Siloam, Karawaci, Kota Tangerang. Petugas masih berjaga-jaga di sekitar rumah sakit (RS) yang berada di kawasan Lippo Karawaci tersebut.
"Sekarang masih disterilkan, Pak Kapolsek masih di dalam (UGD)," kata seorang petugas kepolisian yang berjaga di depan UGD RS Siloam, Kamis.
Efendi terkena luka tusukan di bagian torak jantung. Polisi lainnya yang menjadi korban adalah Kanit Dalmas Restro Tangerang Kota, Iptu Bambang Haryadi, yang terluka di bagian dada kiri dan punggung kiri. Saat ini, Bambang berada di RSUD Kabupaten Tangerang. Anggota Satlantas Polsek Tangerang, Bripka Sukardi, juga mengalami luka di punggung kanan dan lengan kanan, dilarikan ke RSUD Tangerang Kota.
Pelaku SA melakukan penyerangan di pos polisi Jalan Perintis Kemerdekaan, di sekitar Kompleks Pendidikan, Kota Tangerang. Sebelumnya, SA sempat menempelkan stiker bertuliskan bahasa Arab berwarna hitam, lalu ditegur oleh petugas. Namun, tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam.
Iptu Bambang Haryadi dan anggota Satlantas Polsek Tangerang, Bripka Sukardi, ditusuk oleh SA. Kemudian tersangka ditembak oleh Effendi di bagian paha. Namun, tersangka justru semakin agresif dan menusuk Effendi di bagian dada.
Rendi, seorang saksi di lokasi kejadian, mengatakan, penyerangan bermula ketika ada seseorang yang sedang menempelkan stiker bertuliskan bahasa Arab di sekitar lokasi kejadian. Melihat pria tersebut, Kompol Effendi menegurnya. "Saat ditegur, dia justru mengeluarkan senjata tajam dan membabi buta menusuk anggota polisi yang ada di sana, termasuk Kapolsek Tangerang," ujar Rendi.
Hingga saat ini, masih belum diketahui motif penyerangan yang dilakukan SA. Menurut Wakapolsek Tangerang AKP Muhammad Isa, tersangka sempat berlari ke arah Kompleks Pendidikan. Namun, karena mendapatkan tiga tembakan di kedua pahanya, maka tersangka SA ambruk dan pingsan di pinggir jalan.
Tersangka juga sempat melemparkan benda mirip bom molotov di pinggir jalan. Namun, Isa belum bisa memastikan apakah benda tersebut adalah bom, karena bukan kewenangannya. Saat ini, tim dari Polda Metro Jaya masih menelusuri motif penyerangan tersangka.
Adapun SA akhirnya menemui ajal dalam perjalanan menuju RS Polri, Kramat Jati, Jakarta. "Pelaku meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Polri karena kehabisan darah, akibat luka dua tembakan di kaki dan satu mengenai perut," ujar Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis.
Tersangka, kata Awi, melakukan penyerangan dengan membati buta menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang. Tersangka sempat dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang kemudian dirujuk ke RS Kramat Jati.
Adapun barang bukti yang diamankan petugas kepolisan antara lain sebuah senjata tajam jenis pisau, sebuah sajam jenis badik, sebuah sarung sajam badik, dua buah benda yang diduga bom pipa, yang terletak di pinggir jalan dan di pinggir kali, satu tas warna hitam, satu buah serban putih, sebuah stiker yang menempel di Poslantas Jalan Jenderal Sudriman. Saat ini, TKP sudah diamankan dan diberi police line oleh Polres Metro Tangerang Kota.
Tim Gegana Polda Metro Jaya sudah melakukan penggeledahan terhadap rumah pelaku di Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan pantauan di lokasi, polisi dengan senjata lengkap melakukan pemeriksaan rumah pelaku untuk menindaklanjuti temuan barang bukti di lapangan, yakni benda yang diduga bahan peledak berbentuk pipa.
Hingga Kamis malam, penggeledahan masih berlanjut. Polisi pun memeriksa anggota keluarga pelaku. Kapolsek Sepatan, AKP Supoyo, belum ingin memberikan keterangan secara resmi karena masih dalam proses penyelidikan Polda Metro Jaya. rep: Crystal Liestia Purnama/antara, ed: Endro Yuwanto