REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Angkatan bersenjata Korea Selatan pada Kamis melakukan latihan nyata darat dan udara terhadap agresi Korea Utara, kata sejumlah pejabat. Latihan satu hari di tempat latihan menembak militer di Pocheon, 30 kilometer utara Seoul, dimaksudkan untuk memperbaharui "komitmen militer bahwa segala provokasi masa depan dari musuh tidak akan ditoleransi," kata sejumlah pejabat kementerian pertahanan.
Sekitar 1.000 tentara dan tank tempur K1A1 serta meriam artileri K-9 dan peluncur peluru kendali K-136 diturunkan dalam latihan tersebut, kata kementerian tersebut. Satu armada pesawat F-15k, jet tempur paling canggih milik Angkatan Udara Korsel, juga akan diterbangkan di sekitar wilayah latihan tembak.
"Beberapa latihan ditujukan untuk menunjukkan kesiapan kuat dan seketika militer terhadap segala provokasi dari musuh," kata seorang pejabat kementerian pertahanan.
Latihan kali ini merupakan terbesar dalam skala latihan bersama antara Angkatan Darat dan Angkatan Udara, menurut pejabat tersebut. Secara terpisah, Angkatan Laut dijadwalkan untuk memulai latihan selama tiga hari dari Jumat di seluruh lepas pantai Semenanjung Korea.
Secara khusus, pihak AL akan mengadakan latihan penembakan di laut pada Sabtu untuk memperingati tahun pertama penenggelaman kapal perang Cheonan yang menyalahkan Korut sebagai penyebab, kata para pejabat AL. Seoul menuduh Pyongyang menembakkan torpedo yang menewaskan 46 pelaut Korsel di perbatasan Laut Kuning.
Ketegangan antara kedua Korea semakin meningkat setelah Korut menembaki pulau perbatasan Yeonpyeong, menewaskan empat orang, di antaranya dua warga sipil.