REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LD-FEUI) Sonny Harry B Harmadi mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai dampak lonjakan penduduk Indonesia terutama di kota-kota besar. "Pemerintah hendaknya mengantisipasi lonjakan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, mendorong investasi padat karya, dan membangun jiwa kewirausahaan, di samping menekan laju pertumbuhan penduduk," kata Sonny Harry B Harmadi, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, harapan pemerintah ke depan akan terjadi bonus demografi yakni semakin banyaknya keluarga kecil dengan ekonomi berkecukupan. Meskipun jumlah penduduk terus tumbuh, kata dia, tapi jika tumbuh dalam keluarga kecil berpenghasilan berkecukupan dan kebutuhan pangan terpenuhi, maka dorongan terhadap ekonomi akan semakin signifikan.
"Untuk mencapai kondisi itu, pemerintah harus bisa menyediakan lapangan kerja yang memadai agar masyarakat mendapatkan penghasilan cukup, sehingga mereka bisa menabung dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya. Namun jika yang terjadi sebaliknya, menurut dia, maka bukan bonus demografi yang didapat, tapi beban pemerintah justru semakin berat.
Menurut Sonny, untuk mewujudkan bonus demografi ada sejumlah hal yang harus disiapkan pemerintah. Pertama, pemerintah harus menggenjot produksi beras dan produk pangan lainnya untuk menciptakan swasembada pangan.
Kedua, pemerintah harus mendorong investasi padat karya yang spesifikasi tenaga kerjanya disesuaikan dengan tingkat pendidikan rata-rata masyarakat Indonesia. Ketiga, pemerintah harus menanamkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda Indonesia sejak dini.
"Saat ini ada sekitar 53 persen angkatan kerja Indonesia adalah lulusan sekolah dasar ke bawah, sedangkan karakteristik industri dunia sudah bergeser dari padat karya menjadi berbasis pengetahuan," katanya.
Karena itu, kata dia, industri di dalam negeri yang padat karya harus diutamakan dengan mengurangi ketergantungan terhadap asing. Menurut dia, pemerintah hendaknya terus berupaya mandiri dan memanfaatkan kekuatan pasar dalam negeri.