Kamis 31 Mar 2011 18:03 WIB

Menkopolhukam Akui Telah Ketahui Penangkapan Umar Patek Sejak Lama

Rep: yasmina hasni/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menkopolhukam, Djoko Suyanto mengaku sudah mengetahui penangkapan orang terduga Umar Patek di Pakistan sejak beberapa hari lalu. Namun, ia mengaku belum bisa memastikan identitas orang tersebut.

“Perlu proses untuk dicari kebenarannya,” kata dia di Kantor Presiden, Kamis (31/3). Informasi itu, menurutnya didapatkann dari kerjasama intelejen di Pakistan, Singapura, Malaysia, baik regional dan internasional. Hal ini, menurut dia, merupakan kerjasama kepolisian dan intelegen yang sudah berlangsung lama. Namun demikian tetap perlu dilakukan pengecekan ulang yang akan dilakukan BIN dan Kepolisian yang mengirimkan tim nya ke Pakistan.

Djoko juga mengaku, pemerintah belum memikirkan langkah jangka panjang, hingga rencana membawa Umar Patek kembali ke Indonesia. “Belum sampe kesitu, ini benar tidaknya belum tau kita. Kita tunggu informasi dari teman-teman yang kesana,” kata dia. Djoko juga belum bisa memastikan apapun, sebelum ada laporan lanjutan dari tim yang berangkat ke Pakistan.

Sementara, di tempat yang sama, istana memastikan Umar Patek telah ditangkap oleh Kepolisian Pakistan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, Juru Bicara Presiden, Julian Pasha mengungkapkan bahwa proses penangkapannya telah berlangsung sejak dua pekan silam atau awal Maret 2011.

“Hanya yang kami perlukan sekarang adalah penjelasan resmi dari kepolisian yang tentunya memiliki otoritas untuk memastikan kebenaran informasi tersebut,” katanya di kantor Presiden, Kamis (31/3). Menurut Julian, sampai sekarang belum ada laporan terkait hal ini diterimanya. Jadi, ia memastikan, belum dilaporkan ke Presiden.  “Tapi bahwa menteri polhukam telah mengkaji dan memastikan bahwa itu umar patek, saya kira memang seperti itu,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement