Senin 04 Apr 2011 16:26 WIB

Pengamat: Presiden Independen Belum Realistis

Arbi Sanit
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, calon presiden independen tidak cocok dalam sistem politik di Indonesia saat ini. "Calon presiden independen percuma, belum realistis, calon tanpa mesin politik hanya akan menambah barang-barang tak berguna, seperti DPD yang hanya ada barangnya tapi tak punya kewenangan," katanya di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, demokrasi di Indonesia belum memadai untuk calon independen karena sistem semi presidensial yang dikembangkan juga diimbangi dengan sistem parlementer di DPR. Untuk itu, menurut dia, setiap calon presiden membutuhkan mesin politik seperti partai politik yang memiliki jaringan kuat.

Tanpa mesin politik, calon presiden Independen tidak realistis dalam merealisasikan gagasan atau idealisme yang ingin diwujudkan untuk mengatasi masalah rakyat. "Capres independen akan lumpuh dihadapan parlemen, lihat saja Presiden SBY saja yang memiliki partai politik Demokrat dan dipilih langsung rakyat dengan 60 persen suara tersendat-sendat, bagaimana yang tidak punya mesin politik," katanya.

Selain itu, menurut dia, jaringan koneksi dan koalisi yang dibentuk calon independen tidak cukup memadai untuk mengikat menjadi mesin politik seperti layaknya partai politik. "Kalau sudah pemilu, apa bisa dipertahankan koalisinya seperti jaringan partai politik, siapa yang akan menjadi mesin politiknya," katanya.

Ia menegaskan, orang-orang yang nantinya berkuasa harus memiliki mesin-mesin politik untuk merealisasikan  program-program dalam mengatasi masalah rakyat. "Dalam realitas supaya bisa direalisasikan harus ada persayratan-persayaratan riilnya, yaitu masalah kekuatan politik atau mesin politik. Orang-orang berkuasa harus punya kekuatan politik untuk mengatasi masalah rakyat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement