REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Ketua umum Persema Malang, Peni Suparto, menyatakan secara tegas bahwa pihaknya tidak akan menghadiri Kongres PSSI yang akan digelar di Surabaya pada 29 April mendatang.
Peni mengungkapkan bahwa Kongres di Surabaya itu secara tidak langsung menjadi ilegal dengan dibekukannya kepengurusan PSSI oleh pemerintah. "Kalau PSSI itu ilegal, apalagi keberadaannya sekarang juga sudah dibekukan oleh pemerintah, masa saya harus hadir dan mengikuti kongres yang ilegal seperti itu," tegas Peni.
Peni menyatakan bahwa dirinya mematuhi instruksi dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang membekukan dan tidak mengakui PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Karena itu, dirinya juga tidak akan mengakui kongres PSSI di Surabaya yang digelar oleh anggota-anggota PSSI di bawah pimpinan Nurdin Halin.
PSSI kepemimpinan Nurdin Halid sebelumnya membatalkan Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3) karena dinilai ricuh. Namun, sebanyak 78 pemegang hak suara sah tetap melanjutkan kongres dan membentuk Komite Pemilihan. Komite Pemilihan hasil Kongres 78 ini akan menggelar Kongres di Surabaya pada 29 April untuk memilih ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Namun demikian, Kongres di Surabaya terancam batal karena FIFA telah membentuk Komite Normalisasi. Komite ini secara tegas akan mengambil alih fungsi Komite Pemilihan hasil Kongres 78.