REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Save Our Soccer (SOS) merasa kecewa dengan komposisi keanggotan Komite Normalisasi FIFA karena bebera anggotanya memiliki rekam jejak yang bermasalah. Bahkan, ada anggota Komite Normalisasi yang dinilainya berbau rezim Nurdin Halid.
''Ada beberapa yang bermasalah yakni diduga terlibat korupsi APBD dan berbau rezim Nurdin Halid,'' kata aktivis antikorupsi yang tergabung dalam SOS, Apung Widadi, di depan kantor Sekretariat PSSI Senayan, Jakarta, Rabu (6/4). ''Catatan-catatan beberapa anggota Komite Normalisasi dikhawatirkan akan mengancam transisi revolusi PSSI.''
Namun demikian, Apung tidak memerinci anggota-anggota yang dinilainya memiliki rekam jejak bermasalah. Dia hanya berharap Komite Normalisasi mampu menerapkan prinsip transparansi pada setiap proses tahapan hingga Kongres Pemilihan Pengurus PSSI Periode 2011-2015. Hal itu agar proses berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.
Komite Normalisasi diketuai oleh Agum Gumelar yang merupakan Ketua Dewan Kehormatan PSSI. Agum dibantu oleh anggota Komite Normalisasi seperti Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), Sukawi Sutarip (Ketua PSSI Pengprov Jawa Tengah), Siti Nurzanah (Arema Indonesia), Hadi Rudiatmo (Persis Solo), Samsul Ashar (Persik Kediri), Satim Sofyan (PSSI Pengprov Banten) dan Dityo Pramono (PSPS Pekanbaru).