REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tidak kurang dari 200 pendukung klub sepak bola Persija ditahan di Mapolres Jakarta Pusat. Mereka diduga terlibat dalam kerusuhan yang merusak Pos Polisi Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/4) kemarin.
"Kita menduga mereka terlibat pengrusakan," ungkap Kapolsek Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora, saat dihubungi Republika pada Kamis (7/4).
Mereka, yang kerap menamakan dirinya Jakmania, terlibat baku hantam dengan sesama pendukung Persija. Kapolsek Cempaka Putih, Komisaris Joko Dwi, ketika itu mencoba melerai pertikaian. Bukannya berhenti, pertikaian malahan terus berlanjut.
Seorang Jakmania bahkan menghantam kepala Joko dengan helm. Insiden itu mengakibatkan Joko hilang kesadaran dan mengalami luka lecet serta lebam di kepala. Joko langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk dirawat.
Insiden itu juga merusak pos polisi dengan luas 225 meter persegi itu. Kaca jendela, fentilasi, dan pintu hancur terkena timpukan batu. Beberapa saat setelah kejadian, batu-batu kerikil dan pecahan kaca berwarna hitam berserakan di lantai putih pos polisi.
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, menyatakan pihaknya akan memproses semua orang yang terlibat dalam insiden pengrusakan pos polisi dan melukai Kapolsek Cempaka Putih. "Kita tidak main-main. Semuanya akan kita proses," paparnya.