REPUBLIKA.CO.ID,SANAA--Yaman memanggil pulang duta besarnya untuk Qatar, kata kantor berita negara itu, Saba, Sabtu, setelah negara Teluk itu mengimbau Presiden Ali Abdullah Saleh mengundurkan diri, sehingga menimbulkan kemarahan di Sana'a.
Dubes itu "dipanggil pulang untuk konsultasi setelah pernyataan (Perdana Menteri) Sheikh Hamad bin Jassim bin Jabr Ath-Thani" mengenai usaha-usaha Teluk untuk menengahi konflik di Yaman, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri yang dikutip kantor berita Saba.
Sheikh Hamad, Kamis (7/4, mengatakan tetangga-tetangga Arab Yaman di Teluk "mengharapkan tercapainya satu satu persetujuan Presiden Yaman untuk mundur", satu sikap yang dituduh Saleh sebagai tindakan "mencampuri secara terang-terangan masalah dalam negeri Yaman".
Saleh, Jumat, menelepon para pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), kecuali Emir Qatar Hamad bin Khalifa Ath-Thani, kata kedubes Yaman di Washington dalam satu pernyataan.
Para Menlu GCC pada 3 April mengatakan mereka akan membuka kontak dengan Sana'a dan oposisi "dengan gagasan-gagasan untuk mengatasi situasi sekarang" di Yaman, tempat Saleh menghadapi tuntutan penggulingannya selama lebih dari dua bulan.
Kelompok GCC beranggotakan Bahrain, Kuwai, Oman, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Ikuti Whatsapp Channel Republika