REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan kasus Arifinto tak hanya mencoreng wajah pribadi Arifinto, tetapi juga partai dan juga institusi DPR. Menurutnya, ketika seseorang sudah menjadi anggota dewan terpilih menjadi yang terhormat, maka perilakunya juga di depan publik harus dikontrol.
“Tidak bisa dipungkiri, mayoritas mayoritas laki-laki pernah melihat itu (video porno). Tapi ketika sudah menjadi pejabat jangan main-main dengan itu. Karena tidak ada untungnya. Harus kembali ke diri masing-masing,” katanya saat ditemui pada Senin, (11/4).
Maka, dengan mundurnya Arifinto, hal ini dinilainya akan sangat baik tak hanya bagi wajah partai tapi juga wajah DPR. “Bukan hanya pribadi, tapi lembaganya juga dirugikan,” katanya.
Pram mengingatkan agar anggota DPR lainnya menjaga martabat DPR dan dirinya sebagai wakil rakyat. Sebab tindakan seperti yang dilakukan Arifinto disebutkan Pram telah mencoreng muka DPR. Hal ini pun pernah terjadi pada periode lalu. “Hal itu pernah terjadi periode lalu, anggota FPDIP dibebas tugaskan," tutur Pram.
Seperti diberitakan, Arifinto kedapatan menonton video porno saat sidang paripurna berlangsung. Pada hari Senin, (11/4) Arifinto telah menyatakan diri untuk mengundurkan diri. Ia mengatakan tetap akan bekerja untuk kepentingan partai.
Ia juga menyatakan akan meningkatkan kualitas diri dengan terus menerus memperbaiki diri. “Dengan senantian beristigfar, mengkhatamkan Al-Quran, meminta tausiyah kepada para ulama, bersedekah kepada fakir miskin, dan juga semua kebaikan yang dapat saya lakukan demi kejayaan hidup saya di akhirat nanti,” katanya.