Selasa 12 Apr 2011 15:11 WIB

Hasil Berbeda, Keluarga Irzen Octa Minta Visum Ulang

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
OC Kaligis
OC Kaligis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pihak keluarga meminta agar visum atas kematian Irzen Octa dilakukan pengkajian ulang. Hal ini disebabkan adanya dua hasil visum yang berbeda, padahal keluarnya pada waktu yang bersamaan.

"Kecurigaan itu muncul dari dua hasil visum yang berbeda pada waktu bersamaan yakni pada tanggal 29 Maret 2011 lalu. Ahli visum dari dokter ahli pukul 18.35 WIB dikeluarkan dua visum yang berbeda," kata kuasa hukum keluarga Irzen Octa, OC Kaligis di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/4).

OC Kaligis menjelaskan pada pengungkapan hasil visum pertama kali itu, dokter ahli mengatakan belum dapat ditentukan hasilnya sebelum pemeriksaan bedah mayat. Namun kemudian, dokter bedah juga menyampaikan jika sudah ditentukan hasil visum dan terdapat memar di batang otak.

Pihaknya tentu saja mempertanyakan waktu saat membedah dan melakukan visum terhadap jenazah Irzen Octa. Menurutnya, sangatlah tidak mungkin untuk mengeluarkan dua hasil visum yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

"Kalau begini kan menyangkut seluruh cabang Citibank di dunia. Jadi dia takut kalau terbukti Citibank yang merekayasa nanti namanya jelek," imbuhnya.

Pihak keluarga dan kuasa hukum mencurigai adanya upaya menutup-nutupi kematian Irzen Octa, demi tujuan tertentu. OC juga menambahkan pihak keluarga serta kuasa hukum telah mencoba meminta konfirmasi dari dokter Ade Firmasyah yang mengeluarkan visum, namun tak mendapat jawaban.

"Kita sudah konfirmasi. Dia enggak bisa jawab karena ini kesalahan. Ini tulisan tangan dia. Mestinya kalau dia agak pinter dua jam kemudian, dia bedah mayat dulu," tegasnya.

Pengacara senior itu juga mengatakan setelah diketahui korban telah meninggal dunia, pihak Citibank seharusnya melaporkan kejadian itu ke polisi yang selanjutnya akan memasang garis polisi guna melakukan penyelidikan awal. "Tapi ini diangkat oleh Citibank ke RS Mintoharjo lalu dibawa ke RSCM," geramnya.

Akibat kesalahannya itu, ia pun meminta untuk mengganti dokter forensik yang menangani visum terhadap jenazah Irzen Octa. Setelah itu, dilakukan visum ulang untuk mengetahui kebenaran yang terjadi terhadap Irzen Octa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement